Pengalaman Pahit Picu Mahasiswa UMN Ciptakan Aplikasi Lamaran Kerja
Aplikasi itu membuka ruang komunikasi efektif antara perusahaan dan pencari kerja sehingga ada kepastian informasi.
JAKARTA, KOMPAS — Terombang-ambing mencari lowongan kerja magang di perusahaan menorehkan pengalaman pahit bagi Yoga Aditiya, Reynard Matthew Yaputra, dan Nehemia Gueldi. Karena ketidakpastian informasi dari perusahaan yang dilamar, akhirnya ketiga mahasiswa Informatika Universitas Multimedia Nusantara itu terpaksa urung magang pada semester VI tahun 2023.
Namun, pengalaman kurang sedap itu belakangan berbuah manis. Melalui program Bangun Kualitas Manusia Indonesia atau Bangkit 2023, mereka malah berhasil menciptakan hingga meluncurkan aplikasi HireHub, fasilitas pencarian talent (potensi/bakat) yang membantu perusahaan dalam proses rekrutmen.
Baca juga :
> Magang Kampus Merdeka Diminati, tetapi Pencairan Uang Saku Masih Terkendala
> Suarakan Bantar Gebang, Film Mahasiswa UMN Dapat Penghargaan dari Perancis
Pencapaian itu juga tak lepas dari kerja sama dengan tiga mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, yakni Nadya Angelia, Andelle Gianzra Basae, dan Hanny Putri Gayatri. Kolaborasi apik lintas universitas ini menuai dana pengembangan aplikasi dari Google dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebesar Rp 140 juta. Tim mahasiswa UMN-Unsri adalah salah satu dari 20 tim terbaik pada product-based capstone se-Indonesia yang berhak mendapatkan pendanaan itu.
Informasi yang dihimpunpada Minggu (14/1/2024) menunjukkan, aplikasi HireHub ini sudah diluncurkan dan kini menjalani fase inkubasi. Diharapkan usaha rintisan ini membantu kalangan pencari kerja secara permanen ataupun temporer, seperti mahasiswa yang membutuhkan tempat magang di dunia industri. Di sisi lain, perusahaan yang berkepentingan pun dapat memilah dan memilih calon karyawan yang tepat sesuai dengan kompetensi dan karakteristik spesifik yang dibutuhkan.
”Ketidakpastian informasi dari perusahaan membuat saya gagal ikut magang. Sakit hati ini rupanya ada hikmahnya. Kami terpacu mengusung proyek aplikasi HireHub yang bisa mengatasi persoalan di masyarakat,” kata Yoga.
Tim UMN-Unsri tersebut tergabung dalam program Bangkit 2023 angkatan 1. Program ini berupa pelatihan untuk calon talenta digital Indonesia. Untuk product-based capstone, proyek-proyek terbaik berkesempatan mendapatkan dana pengembangan Rp 140 juta.
Kecerdasan buatan
Program Bangkit 2023 Batch 1 by Google, GoTo, Traveloka itu berakhir pada Juli 2023. Program ini menantang mahasiswa membekali diri dengan kemampuan teknis, soft skill, dan bahasa Inggris serta sertifikasi global yang dibutuhkan industri. Terdapat tiga jalur utama dalam program ini, yaitu machine learning, cloud computing, dan mobile development.
Menyediakan sejumlah fitur disertai kecerdasan buatan, aplikasi itu membuka ruang komunikasi yang efektif antara perusahaan dan pencari kerja sehingga ketidakpastian informasi dapat dikurangi.
Reynard yang merupakan CEO, project manager, and machine learning engineer lead menjelaskan, HireHub kini dalam fase inkubasi usaha rintisan. Menyediakan sejumlah fitur disertai kecerdasan buatan, aplikasi itu membuka ruang komunikasi yang efektif antara perusahaan dan pencari kerja sehingga ketidakpastian informasi dapat dikurangi.
Reynard mengungkapkan, program ini cukup diminati mahasiswa karena menawarkan beberapa hal, seperti kurikulum berbasis industri, sertifikasi global, jaringan alumni, dan pameran karier eksklusif Bangkit. Bahkan, ada kesempatan untuk menerapkan pembelajaran di perusahaan melalui company-based capstone atau produk baru yang menyelesaikan masalah di masyarakat.
Dari 67.000 pendaftar pada angkatan pertama ini, terdapat 5.013 mahasiswa yang terpilih untuk belajar pada program ini. Jumlah itu kemudian mengerucut menjadi 4.079 mahasiswa yang dinyatakan lulus. Terdapat 812 proyek capstone yang dibuat dan 29 proyek di antaranya menjadi proyek terbaik, dengan komposisi sembilan best company-based capstone dan 20 best product-based capstone.
Pencapaian ini bernilai ganda bagi dua mahasiswa UMN. Dua dari enam anggota tim pengembang HireHub meraih gelar distinction graduate atau lulusan terbaik pada program Bangkit 2023 Batch 1, yaitu Reynard dan Yoga.
Cara kerja aplikasi
HireHub mengusung konsep talent pooling, yaitu pelamar dapat mengunggah biodata (CV/resume) ke aplikasi sehingga perusahaan dapat mengakses data tersebut saat membutuhkan. Selanjutnya, sistem CV Parser pada aplikasi HireHub akan membantu pelamar untuk mengisikan profil di aplikasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara otomatis.
Dari sisi perusahaan, terdapat fitur sistem rekomendasi yang akan membantu bagian personalia (HR) dalam menyaring dan memeringkatkan pelamar dengan merujuk beberapa kriteria, seperti usia, penguasaan bahasa, kemampuan, dan ekspektasi gaji dari yang paling relevan hingga paling tidak relevan.
HireHub menargetkan pelamar masuk ke pasar rekrutmen tahap awal (magang dan lulusan baru/’first jobber’).
Perusahaan dan pelamar dapat berhubungan selama proses rekrutmen melalui fitur percakapan dan logika rekrutmen yang telah disiapkan pada aplikasi. HireHub menargetkan pelamar masuk ke pasar rekrutmen tahap awal (magang dan lulusan baru/first jobber). Di tahap ini umumnya rekrutmen masih dapat ditangani secara otomatis dan memerlukan sedikit hingga tanpa campur tangan HR.
Hasil olahan data di HireHub memungkinkan adanya kepastian bagi pelamar kerja untuk dipanggil oleh pihak perusahaan untuk wawancara atau tidak. Kepastian seperti ini yang tidak diberikan oleh perusahaan sehingga pelamar kerja merasa terombang-ambing dan sulit untuk menentukan sikap lebih lanjut.
"Selama ini pelamar hanya diminta mengirim berkas termasuk CV, tetapi tidak ditanggapi. Bisa jadi karena bagian HR (personalia) perusahaan sibuk, tidak sempat membaca dan mengolah data pelamar. HireHub hadir untuk memberi solusi bagi pelamar dan perusahaan," ujar Reynard.
Pelamar dan perusahaan
HireHub tidak hanya berusaha membantu perusahaan untuk mempermudah pencarian karyawan dengan konsep talent pooling dan sistem rekomendasi, tetapi juga mempermudah pelamar untuk dilihat oleh perusahaan melalui kombinasi konsep talent pooling dan kemudahan pengisian profil di aplikasi. Talent pooling bertujuan menghimpun data individu yang memiliki potensi atau memenuhi kualifikasi untuk mengisi posisi tertentu di perusahaan.
Pada tahap inkubasi yang sekarang sedang berjalan, tim Hirehub juga merekrut beberapa anggota tambahan untuk pengelolaan teknis dan bisnis yang lebih baik, seperti Muhammad Raihan Ghifari (mobile development engineer lead), Mochamad Suhri Ainur Rifky (cloud computing engineer lead), Chrissyl Fiorell (desainer grafis), serta Annisa Arrayyan (spesialis media sosial).
Mereka juga dibantu mentor dan instruktur yang berpengalaman di bidangnya, seperti Ivan Nugroho (Enterprise Sales LeadGoogle ex Alibaba, IBM, dan Microsoft), Hanif Yuli Abdillah P ( AI, NLP Engineer Jatis Mobile), Henrico Aldy Ferdian (Software Engineer-Backend Tokopedia), serta Theresia Veronika Rampisela (PhD Fellow Department of Computer Science University of Copenhagen).
Baca juga :
> Magang Mahasiswa di Industri Tak Sekadar Memberi Pengalaman Kerja
> Kurikulum AI Diberikan untuk Talenta Digital Indonesia
Tim UMN-Unsri berharap aplikasi HireHub berjalan dengan baik dan membantu sebanyak-banyaknya orang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan langkah mudah, yaitu memasukkan CV-nya pada aplikasi untuk dipertimbangkan oleh perusahaan.
”Bisa dibayangkan bagaimana galaunya hati ini menanti jawaban dari perusahaan yang kami gadang-gadang sebagai tempat magang. Satu-dua perusahaan memang secara tegas menolak, tetapi jauh lebih banyak yang menggantung nasib kami tanpa jawaban. Bisa jadi berkas lamaran kami tidak pernah dibaca oleh HR sehingga tidak ada kepastian nasib bagi para pelamar,” ungkap Yoga.
Karena tidak mendapatkan jawaban seputar lowongan magang itu, akhirnya Yoga dan beberapa kawan mahasiswa angkatan 2020 tidak sempat magang pada semester VI. Tidak ingin larut dalam ”sakit hati”, Yoga, Reynard, dan Nehemia mengalihkan perhatiannya pada program MBKM Bangkit. Program ini meminta tema proyek yang dapat menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat.
”Saya mengusung ide awal yang bertujuan mengatasi ketidakpastian informasi bagi pencari lowongan kerja dan sekaligus memudahkan perusahaan memilah dan memilih pelamar mana yang diinginkan. Setelah dirembukkan, teman-teman setuju hingga lahirlah aplikasi HireHub ini,” kata Yoga.