Ribuan Publikasi dan Ratusan Kekayaan Intelektual Dihasilkan Sepanjang 2023
Hingga 25 Desember 2023, publikasi yang bereputasi global dari BRIN telah mencapai 4.633 karya.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga akhir tahun 2023, para peneliti, periset, hingga perekayasa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN telah melakukan sejumlah aktivitas riset dan inovasi dengan berbagai keluaran. Keluaran tersebut meliputi ribuan publikasi bereputasi global, kolaborasi riset dengan institusi, dan ratusan kekayaan intelektual lainnya.
Informasi terkait capaian kinerja hingga aktivitas riset dan inovasi ini disampaikan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara sorotan (highlight) riset dan inovasi 2023 di Gedung BJ Habibie, Kompleks BRIN, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
”Hingga 25 Desember 2023, publikasi yang bereputasi global dari BRIN telah mencapai 4.633 publikasi. Jumlah ini naik cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang sekitar 3.000 publikasi. Publikasi ini penting karena menjadi titik awal sekaligus membuktikan bahwa riset tersebut telah melalui proses saintifik dan barulah setelah itu masuk ke kekayaan intelektual, seperti paten hingga lisensi,” ujar Handoko.
Publikasi bereputasi global tersebut merupakan riset dengan bidang yang beragam, seperti ilmu lingkungan, pertanian, teknik, sosial, kimia, energi, fisika dan astronomi, seni, bisnis, ekonomi, serta kesehatan. Tercatat, publikasi itu dihasilkan pada 27 bidang riset yang mencapai 2.273 sitasi.
Sebanyak 501 publikasi Q1 (jurnal dengan kualitas tertinggi) juga dihasilkan dengan penulis pertama dari BRIN. Adapun penerbit pada jurnal Q1 dengan penulis pertama BRIN adalah Elsevier (171), Springer Nature (66), MDPI (45), Wiley-Blackwell (22), Taylor and Francis (17), Dove Medical Press (12), Public Library of Science (11), dan penerbit lainnya (157).
Kemudian BRIN juga telah menjalin kolaborasi riset dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Sepanjang 2023, BRIN menjalin kesepakatan kerja sama dengan 81 institusi global yang tersebar di 18 negara.
Kolaborasi riset dengan lembaga penelitian global tersebut, antara lain, dijalin dengan Centre National de la Recherche Scientifique (Perancis), Polish Academy of Sciences (Polandia), United States Department Energy (Amerika), Czech Academy of Sciences (Republik Ceko), dan Science and Technology Facilities Council (Inggris).
Sementara kolaborasi riset dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, di antaranya, dengan The University of Tokyo (Jepang), Universiti Kebangsaan Malaysia (Malaysia), Technical University of Munich (Jerman), University of California at Berkeley (AS), IPB University, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, hasil riset dan inovasi dari BRIN juga telah menghasilkan kekayaan intelektual yang meliputi paten, desain industri, merek, perlindungan varietas tanaman, dan hak cipta. Sepanjang 2023, kekayaan intelektual yang telah dihasilkan mencapai 416 paten, 50 desain industri, dan 93 hak cipta.
”Untuk riset yang orientasinya akan menjadi produk bisa bermula dari industri. Itulah sebabnya sekarang kami juga menggratiskan industri asalkan mau berkolaborasi dengan BRIN. Jadi, produk yang dihasilkan berasal dari problem market,” katanya.
Handoko menegaskan, di samping memenuhi infrastruktur, ke depan BRIN juga akan terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia guna memperkuat ekosistem riset. Hal ini, salah satunya, dilakukan melalui berbagai program talenta riset dan inovasi. Tercatat 278 orang telah menjalani post-doctoral melalui program talenta tersebut.
Pengembangan nuklir
Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Rohadi Awaludin mengatakan, tahun depan, BRIN juga akan terus mengembangkan teknologi nuklir untuk berbagai keperluan. Pengembangan nuklir ini akan memperkuat akselerator dan reaktor yang berfokus pada produksi isotop.
”Nantinya, manajemen produksi akan dilakukan bersama mitra. Namun, kita perlu membenahi infrastruktur terlebih dahulu agar memudahkan masuknya industri,” katanya.
Terkait dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), Rohadi menyebut bahwa BRIN memiliki dua peran. Pertama, BRIN akan bertindak selaku pengembang sehingga nantinya akan dibuat desain secara nasional bersama mitra global. Kedua, BRIN akan bertindak sebagai pendukung teknis bagi PLTN yang sudah masuk tahap komersialisasi.
”Jika sudah tahap komersial, BRIN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Dewan Energi Nasional akan memetakan kawasan yang potensial (untuk pengembangan PLTN). Saat ini sudah banyak kawasan yang dipetakan, seperti Bangka dan Kalimantan Barat. Namun, tentunya hal ini berbasis dengan kebutuhan,” ucapnya.
Dalam acara tersebut, BRIN juga menyelenggarakan Anugerah Jurnalis dan Media BRIN 2023. Kompas.id yang merupakan portal berita daring resmi dari harian Kompas menerima penghargaan sebagai media terbaik dalam memberitakan atau mempromosikan riset dan inovasi dari para peneliti di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan karena selama ini Kompas.id atau harian Kompas selalu memberikan ruang untuk memberitakan serta mempromosikan hasil riset dan inovasi dari berbagai peneliti, termasuk BRIN. Bahkan, Kompas juga memiliki rubrik ”Inovasi Iptek” yang mengulas berbagai hasil riset dan inovasi dari peneliti ataupun akademisi.