Wapres Ma'ruf Amin meminta bantuan tengkes tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan sesuai gizi yang dibutuhkan.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JEMBER, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta bantuan penanggulangan tengkes dilakukan secara tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Makanan pendamping air susu ibu yang diberikan juga harus sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan.
Hal ini disampaikan Wapres Amin dalam penyerahan bantuan untuk anak tengkes di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023). Wapres mengingatkan Pemerintah Kabupaten Jember supaya dapat memetakan kantong-kantong wilayah tengkes (stunting) dan mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki. ”Selanjutnya susun program untuk mengintervensi masalah yang ada dengan mengajak semua pihak untuk ikut terlibat,” kata Wapres.
Kolaborasi percepatan penurunan tengkes antara pemerintah pusat dan daerah serta unsur lainnya, baik sektor swasta maupun perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga media juga perlu dilakukan.
Namun, pemda harus mengoordinasikan dan memastikan bantuan dari bentuk-bentuk kemitraan disalurkan pada lokasi prioritas dan sasaran prioritas. Dengan demikian, bisa diisi celah cakupan layanan tengkes yang belum bisa dipenuhi pemerintah.
Selanjutnya susun program untuk mengintervensi masalah yang ada dengan mengajak semua pihak untuk ikut terlibat.
Wapres meminta bantuan pangan juga diberikan kepada ibu hamil dan balita yang sehat untuk menjaga asupan gizi serta menjaga tidak ada penurunan berat badan.
Tengkes atau kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan kekerdilan pada jangka panjang akan menurunkan kualitas sumber daya manusia. Karena itu, intervensi penanggulangan tengkes perlu segera dilakukan.
Tren angka tengkes pada anak meningkat pada usia enam bulan sampai dengan satu tahun.
Masalahnya, tren angka tengkes pada anak meningkat pada usia enam bulan sampai dengan satu tahun. Hal ini, kata Wapres, antara lain disebabkan pemberian makanan pendamping-ASI (MP-ASI) yang tidak mencukupi.
Oleh karena itu, bantuan pangan harus memenuhi gizi yang tepat dan berkualitas. Anak-anak dengan kekurangan gizi ini memerlukan asupan protein hewani, seperti telur dan ikan.
Jember saat ini masih menjadi salah satu daerah dengan prevalensi tengkes tertinggi di Jatim. Dalam Survei Status Gizi Indonesia 2022, 34,9 persen balita atau sekitar 35.000 balita mengalami tengkes.
Keberadaan pabrik semen PT Imasco Asiatic Jatim bisa menguatkan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah Puger.
Karena itu, dalam penyerahan bantuan tersebut, keluarga balita tengkes menerima, antara lain, beras, telur, kacang hijau, minyak goreng, terigu, susu bayi, dan biskuit bayi. Penyerahan bantuan dilakukan Direktur Hongshi Group Indonesia Hu Shu Guang dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia Siti Mamduha yang juga putri Ma’ruf Amin.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap keberadaan pabrik semen PT Imasco Asiatic Jatim bisa menguatkan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah Puger.
Direktur Hongshi Group Indonesia Hu Shu Guang mengajak lebih banyak pelaku usaha dan individu untuk bergabung dalam kegiatan serupa. ”Mari kita bekerja sama untuk menciptakan hari esok yang lebih baik bagi anak-anak kita semua,” ujarnya.