Covid-19 Naik Lagi, IDI Imbau Masyarakat Pakai Masker
Beberapa minggu terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat. Gunakan masker di ruang publik dan hidup bersih sehat.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan, terutama disiplin menggunakan masker ketika beraktivitas di ruang publik. Hal ini menyusul kembali meningkatnya angka kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Satgas Covid-19 PB IDI mencatat ada peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dalam dua bulan terakhir. Sejak 2 Oktober sampai 26 November tercatat ada 151 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dengan jumlah kasus meninggal satu jiwa yang terjadi pada rentang 20-26 November 2023.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Erlina Burhan mengatakan, walau jumlahnya masih terbilang rendah, ada tren peningkatan yang signifikan sampai dua kali lipat selama dua bulan terakhir. Oleh karena itu, masyarakat diimbau kembali menggunakan masker dan menerapkan pola hidup bersih sehat.
”Data menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat antara Oktober dan November. Kami PB IDI mengimbau masyarakat mulailah kembali memakai masker. Tidak usah panik, cukup waspada saja bahwa Covid-19 masih ada, tetapi tidak menimbulkan kematian,” kata Erlina dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (6/12/2023).
PB IDI akan bersurat ke pemerintah agar memperhatikan tren peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini dengan kembali menegakkan aturan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah juga diminta kembali meningkatkan pengawasan di jalur keluar masuk orang asing ke Indonesia menjelang libur akhir tahun.
PB IDI juga meminta pemerintah menggiatkan kembali vaksinasi penguat Covid-19 tahap pertama dan kedua di Indonesia karena jumlahnya masih kurang. Total orang yang sudah divaksinasi dosis penguat tahap pertama baru mencapai 69.306.719 orang atau 36,17 persen dan penguat tahap kedua hanya 3.622.222 orang atau hanya 2 persen.
”Vaksinasi booster kita angkanya rendah sekali dan orang-orang yang di-booster ini sudah lewat dari enam bulan. Ini rasional jika terjadi peningkatan kasus dua kali lipat di Indonesia,” ucapnya.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muhammad Adib Khumaidi menambahkan, seharusnya tidak sulit untuk meminta masyarakat mau kembali menerapkan protokol kesehatan. Sebab, masyarakat sudah merasakan efek berlapis yang nyata dari dampak kesehatan hingga ke perekonomian jika mengabaikannya.
”Sekarang tingkat kewaspadaan masyarakat sudah tinggi. Mereka sudah bisa menjaga diri. Jadi tidak perlu panik. Masyarakat sudah mulai harus membudayakan kembali memakai masker,” kata Adib.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi tren kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Kenaikan kasus diduga mirip seperti yang terjadi di Singapura, yakni akibat mutasi virus subvarian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Peningkatan ini juga disebabkan kembali banyaknya masyarakat yang melakukan tes PCR secara mandiri karena mendengar kabar kasus Mycoplasma pneumoniae sudah terdeteksi di Indonesia. Berdasarkan keterangan di situs Infeksi Emerging, kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang November naik dibandingkan dengan awal Oktober.
Vaksinasi booster kita angkanya rendah sekali dan orang-orang yang di- booster ini sudah lewat dari enam bulan.
”Ada peningkatan kewaspadaan masyarakat, tidak hanya pada Covid-19, tetapi juga pneumonia yang kebetulan gejalanya hampir sama,” kata Nadia saat dihubungi, Rabu (6/12/2023).
Meski begitu, dia memastikan kondisi ini masih sangat terkendali karena rumah sakit masih beroperasi normal tidak ada indikasi peningkatan jumlah keterpakaian tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat tetap melindungi diri dengan perilaku hidup bersih sehat dan menggunakan masker ketika sakit atau berada dalam kerumunan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menyatakan belum saatnya memperketat kembali pintu masuk negara. Pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi kesehatan di Indonesia demi memastikan pariwisata yang aman bagi semua.
”Kami pastikan pariwisata Indonesia masih terbuka untuk Natal dan Tahun Baru ini. Kita akan jaga dan prioritaskan aspek kesehatannya,” kata Sandiaga dalam jumpa pers mingguan di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Senin (4/12/2023).