logo Kompas.id
HumanioraMemahami Erupsi ”Tiba-tiba”...
Iklan

Memahami Erupsi ”Tiba-tiba” Gunung Marapi dan Risikonya

Letusan freatik Gunung Marapi, yang minim tanda-tanda dan sulit terdeteksi peralatan bisa terjadi di gunung api lain.

Oleh
AHMAD ARIF
· 7 menit baca
Para pemuda menyaksikan kolom abu yang keluar dari kawah Gunung Marapi di posko utama SAR, tak jauh dari Kantor Wali Nagara Batupalano, Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Kawah Marapi masih mengeluarkan asap dan abu vulkanik sejak pertama kali erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Para pemuda menyaksikan kolom abu yang keluar dari kawah Gunung Marapi di posko utama SAR, tak jauh dari Kantor Wali Nagara Batupalano, Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Kawah Marapi masih mengeluarkan asap dan abu vulkanik sejak pertama kali erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54.

Gunung Marapi di Sumatera Barat yang berstatus Waspada tiba-tiba meletus dahsyat pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.53. Hujan abu dan pasir menjebak puluhan pendaki yang berada di sekitar puncak gunung dan 11 orang di antaranya telah ditemukan meninggal. Letusan freatik yang minim prekursor dan sulit terdeteksi peralatan pemantauan ini bisa terjadi di sejumlah gunung api lain di Indonesia.

Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, pada Senin (4/12/2023) pukul 10.30, sebanyak 11 orang dari 75 pendaki di Gunung Marapi ditemukan dalam kondisi meninggal. Petugas masih mengidentifikasi 11 jenazah tersebut.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000