Masuki Musim Hujan, Wapres Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana
Pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan masyarakat yang tinggal di daerah bencana diminta meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Memasuki musim hujan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Begitu pula masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan hal itu dalam keterangan pers seusai memberikan Orasi Ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Nusantara (Uninus) di Aula Uninus, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/11/2023).
”Masyarakat harus siap. Apalagi yang biasa kena banjir atau kena longsor, itu sudah harus bersiap-siap untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Jadi, masyarakat sendiri yang sudah paham, wah ini ada ini, kita harus siap-siap,” imbuh Wapres.
Sementara dari sisi pemerintah daerah, Wapres meminta kesiapsiagaan masyarakat ditingkatkan. Antisipasi bencana, seperti penyediaan saluran air untuk mencegah banjir, termasuk yang diminta untuk dipantau.
”Menyangkut masalah saluran-saluran, sungai-sungai, dan tanggul-tanggul itu, jangan sampai ada tanggul jebol lagi. Kemudian juga warning kepada masyarakat yang tadi daerahnya sering ada longsor,” ucap Wapres.
Wapres pun memerintahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terus mengawal implementasi mitigasi bencana dan kesiapan petugas di lapangan dalam menghadapi musim hujan.
”Pemerintah pusat juga BNPB saya minta sudah memetakan daerah-daerah rawan banjir, rawan longsor yang memang biasa terjadi di musim hujan,” tambah Wapres.
Sebelumnya, BNPB menyebut bahwa hampir 60 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan pada November ini.
BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
”Secara umum memang hampir lebih dari 60 persen kawasan Indonesia itu sudah masuk musim hujan. Tapi, masih kami atensi berapa kejadian karhutla (kebakaran hutan dan lahan), meskipun cukup terkendali karena hari ini kejadian karhutla besok hujan, itu masih tetap jadi atensi kami,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing, Senin (13/11/2023).
Abdul Muhari memaparkan bahwa dalam sepekan terakhir, 6-12 November 2023, tercatat 19 kali kejadian bencana yang didominasi cuaca ekstrem. ”Karena kalau cuaca ekstrem dominan ini menandakan bahwa kita memang ada pada fase transisi. Biasanya musim transisi dari kemarau ke hujan ini terjadinya di periode September, Oktober, November,” ujarnya.