logo Kompas.id
HumanioraAkses Obat Inovatif bagi...
Iklan

Akses Obat Inovatif bagi Masyarakat Masih Terbatas

Akses warga pada obat-obatan inovatif masih rendah. Kemampuan pembiayaan warga untuk mengakses obat ini pun terbatas.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 3 menit baca
Petugas bekerja untuk memeriksa obat-obatan sebelum dipasarkan di laboratorium milik PT Phapros Tbk di Kota Semarang, Jawa Tengah, 28 Oktober 2014. Mudahnya akses mendapatkan obat melalui jaminan kesehatan mendorong tumbuhnya industri farmasi di Indonesia.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petugas bekerja untuk memeriksa obat-obatan sebelum dipasarkan di laboratorium milik PT Phapros Tbk di Kota Semarang, Jawa Tengah, 28 Oktober 2014. Mudahnya akses mendapatkan obat melalui jaminan kesehatan mendorong tumbuhnya industri farmasi di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — Akses masyarakat pada obat baru yang tersedia di Indonesia sangat terbatas. Adanya skema pembiayaan dengan mekanisme koordinasi pemberian manfaat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional diharapkan dapat menjadi solusi atas keterbatasan tersebut.

Hasil studi dari Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA) pada 2022 menunjukkan, hanya 9 persen dari 460 obat-obatan baru yang diluncurkan di tingkat global pada 2012-2021 tersedia di Indonesia. Jumlah tersebut amat rendah jika dibandingkan dengan tingkat ketersediaan obat baru di kawasan Asia Pasifik yang mencapai 20 persen.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000