Imunisasi Hepatitis B Diberikan untuk Tenaga Kesehatan
Pemberian imunisasi hepatitis B untuk tenaga kesehatan dan tenaga medis akan diberikan dengan sasaran 541.243 orang.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Imunisasi hepatitis B mulai diberikan secara gratis untuk tenaga kesehatan dan tenaga medis yang bertugas di fasilitas kesehatan. Melalui pemberian imunisasi tersebut, tenaga kesehatan dan tenaga medis diharapkan terlindungi dari penularan hepatitis B.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi hepatitis B pada tenaga kesehatan dan tenaga medis sebesar 4,7 persen. Sementara tenaga kesehatan yang telah memiliki antibodi anti-HBs+ atau antibodi terhadap virus hepatitis B sebesar 36,7 persen.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (9/11/2023), mengatakan, pemberian imunisasi hepatitis B untuk tenaga kesehatan dan tenaga medis akan diberikan secara gratis. Upaya ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga kesehatan dan tenaga medis sekaligus untuk mempercepat eliminasi hepatitis B yang ditargetkan bisa tercapai pada 2030.
Pemberian imunisasi hepatitis B untuk tenaga kesehatan dan tenaga medis akan diberikan secara gratis.
”Kita lakukan secara nasional (imunisasi hepatitis B) kepada tenaga kesehatan untuk menjaga mereka agar tidak sakit. Kalau tidak bisa menjadi fibrosis (peradangan pada hati), kemudian jadi sirosis, dan bisa jadi kanker. Kanker hati menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker,” katanya.
Berdasarkan hasil penapisan awal, pemberian imunisasi hepatitis B akan diprioritaskan pada 541.243 tenaga kesehatan dan tenaga medis yang melakukan intervensi atau tindakan medis di fasilitas kesehatan, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun rujukan. Pemberian imunisasi ini ditargetkan rampung pada Februari 2024.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, imunisasi hepatitis B telah lama menjadi program nasional. Namun, imunisasi tersebut diberikan pada anak. Sementara, pemberian imunisasi hepatitis B baru kali ini diberikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis.
”Tahun ini diberikan secara gratis untuk seluruh tenaga kesehatan di Indonesia. Biasanya, ini (imunisasi hepatitis B) menjadi beban bagi rumah sakit karena tenaga kesehatan yang bertugas di NICU, PICU, dan kamar operasi harus disuntik (hepatitis B). Biasanya rumah sakit yang membeli (vaksin hepatitis B)-nya,” tuturnya.
Maxi menambahkan, selain memberikan vaksin hepatitis B secara gratis, pemerintah juga telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang untuk pelaksanaan imunisasi hepatitis B. Pemberian imunisasi hepatitis B akan diawali dengan penapisan kesehatan berupa pemeriksaan tes cepat HBsAG dan tes cepat antiHBs. Imunisasi hepatitis B baru akan diberikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis yang menunjukkan hasil negatif atau nonreaktif.
Vaksin
Jenis vaksin yang digunakan ialah vaksin hepatitis B rekombinan produksi PT Bio Farma. Imunisasi hepatitis B diberikan sebanyak tiga dosis dengan interval minimal satu bulan antara suntikan pertama dan kedua, sementara interval antara suntikan kedua dan ketiga minimal lima bulan.
Maxi menyampaikan, pemberian imunisasi hepatitis B dijalankan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2093 Tahun 2023 tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B untuk Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan. Pemberian ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).
”Kemenkes juga telah menyusun dan mendistribusikan petunjuk teknis pemberian imunisasi hepatitis B untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan ke seluruh dinas kesehatan di daerah,” ucapnya.
Ia menjelaskan, penyediaan logistik pendukung lain pun telah dilakukan secara bertahap ke 38 provinsi di Indonesia. Logistik yang disediakan tersebut adalah 897.175 alat tes RDT HBsAG, 855.040 alat tes RDT antiHBs, serta vaksin hepatitis B sebanyak 1.623.729 dosis.
Ketua Komite Ahli Hepatitis dan Pencegahan Penyakit Saluran Pencernaan David Handojo Muljono menyampaikan, pemberian imunisasi hepatitis B ini dapat semakin memperkuat imunitas tenaga kesehatan dan tenaga medis dari risiko tertular maupun menularkan virus hepatitis B. Diharapkan pemberian imunisasi hepatitis B bisa diperluas tidak hanya bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis yang melakukan pelayanan dan tindakan intervensi.