Bebenah Rumah, Jalan Menuju Revolusi Mental Keluarga
Keluarga tangguh menjadi pendukung kemajuan bangsa. Hal ini dimulai dari komitmen keluarga untuk menghadirkan rumah nyaman, aman, dan penuh cinta kasih.
Memperkuat keluarga penting untuk menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Sebab, keluarga menjadi tempat awal penyemaian nilai-nilai dan karakter baik untuk menyiapkan warga masyarakat maupun bangsa yang berguna dan bermakna. Dengan keluarga yang tangguh dan penuh cinta, bangsa pun akan maju.
Di sebuah mushala sederhana di kawasan Lebak Sari RT 010 RW 005, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023) pagi, para ibu berkaus ungu bertuliskan Rev-Men Bebenah hilir mudik membawa piring-piring berisi beragam penganan tradisional. Ada kacang tanah rebus, pisang goreng, pisang rebus, keripik singkong pedas, dan berbagai kue yang dihidangkan untuk dimakan bersama-sama.
Raut wajah ceria dan penuh senyum terlihat dari para ibu yang sudah sebulan mengikuti program Bebenah sebagai aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Nilai-nilai dalam revolusi mental yaitu etos kerja, gotong royong, dan integritas dibawa dalam kehidupan keluarga dengan cara sederhana, tetapi perlahan membawa perubahan pada keluarga.
Para ibu RT 010 sudah mulai memahami dan merasakan dampak berbenah rumah dengan penuh kesadaran. Mereka pun siap berbagi untuk membantu keluarga di sekitar mereka.
Program Bebenah yang awalnya didampingi Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI), kini siap dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat setempat. Perubahan keluarga sebagai dampak bebenah mendorong keluarga lain untuk merasakan hal yang sama.
Lewat bebenah (dari kata berbenah), para ibu sebagai perwakilan keluarga diajak untuk membersihkan rumah. Bebenah rumah pun tidak hanya berhenti secara fisik, tetapi juga mental dan batin.
Awalnya, 10 rumah kontrakan dan rumah pribadi di RT 010 dipilih untuk terlibat dalam program bebenah. Rumah-rumah ini terletak di kawasan padat penduduk yang jalannya hanya cukup dilewati sepeda motor.
Baca juga: Keluarga Berkualitas demi Generasi Unggul
Secara umum, kondisi rumah berantakan. Ruangan penuh barang yang ditumpuk begitu saja sehingga rumah terasa kotor, suram, dan sempit. Bahkan, ada rumah yang menjadi sarang kecoa dan nyamuk. Suasananya gelap dan pengap. Kondisi rumah yang berantakan lama-kelamaan dimaklumi semua penghuni rumah.
Program bebenah yang dikaitkan dengan pengasuhan dalam keluarga dan pendidikan karakter keluarga dikenalkan pendiri Menata Keluarga (Emka) Melly Kiong sejak tahun 2020. Dia meyakini, proses bebenah rumah dapat menjadikan rumah bersih dan tertata rapi sehingga nyaman untuk ditinggali. Rasa nyaman ini membawa kehangatan di dalam keluarga, yang mendekatkan hubungan orangtua-anak, sebagai bekal untuk pengasuhan yang baik di dalam keluarga.
Program bebenah di tahun 2020 awalnya dijalankan oleh tiap keluarga secara sukarela yang diajak bergabung dalam grup WA (whatsapp). Tiap hari, peserta mengunggah foto kondisi rumah sebelum dan sesudah bebenah, termasuk juga berbagi tips bebenah barang yang tertumpuk begitu saja di rumah dengan membuat label, menyusun barang dari besar ke kecil, hingga berbagi barang layak pakai untuk yang membutuhkan.
”Pemerintah, kan,ada gerakan revolusi mental. Namun, gaungnya di keluarga belum terasa. Padahal, keluarga juga penting. Nah, saya pun jadi terpikir membawa program bebenah ke komunitas sebagai revolusi mental para keluarga Indonesia yang bisa dilakukan siapa saja secara nyata dan berdampak,” kata Melly.
Melibatkan keluarga
Mariyana (35), ibu tiga anak yang tengah menanti anak keempat, merasakan suasana rumahnya yang nyaman dan adem setelah dibenahi. Suasana rumah jadi terlihat lebih terang dan lega. Angin dengan leluasa berembus dari pintu depan dan pintu belakang yang terbuka.
Tiga sepeda anak tersusun rapi di ruang tamu. Bahkan, lima helm pun tersusun dengan rapi di atas lemari di ruang tamu. Di dapur tak ada tumpukan barang kotor karena kegiatan bebenah seusai masak sudah jadi kebiasaan.
Mariyana mengisahkan, awalnya karena di rumah tidak dijadwalkan kebiasaan bebenah rumah, maka barang-barang pun menumpuk. Satu dari dua kamar tanpa terasa berubah menjadi gudang barang.
Anak-anaknya yang beranjak remaja jadi tidak punya kamar. Mereka pun enggan jika disuruh membantu membersihkan rumah.
”Setelah ikut program bebenah, kami mengatur rumah sedemikian rupa. Kamar yang jadi gudang bisa dikembalikan jadi kamar anak-anak. Mereka senang. Bahkan, kini sudah tidak mengeluh saat harus ikut bebenah,” cerita Mariyana.
Dampak bebenah juga perlahan mengubah peran suami. Di rumah kontrakan mama Juan yang sehari-hari bekerja di luar rumah, sang suami sekarang senang merapikan rumah. Barang tersusun sesuai tempat, bahkan untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur telah dibuatkan label.
Kebiasaan bebenah mendorong Ahmad Abdillah ringan tangan membantu urusan domestik yang selama ini dikerjakan sang istri. Dia ikut memastikan semua anggota keluarga menjaga kebersihan dan kerapihan rumah.
”Rumah jadi terasa nyaman untuk ditinggali. Pikirannya jadi tenang karena pemandangan di rumah tidak semrawut dengan barang yang berantakan,” kata Ahmad.
Mursidi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek daring juga merasakan program bebenah yang mengubah kehidupan keluarganya. Dia mendapat bantuan perbaikan rumahnya yang tidak layak sehingga kini memiliki rumah sederhana yang nyaman dihuni bersama istri dan empat anaknya.
Meski program bebenah mayoritas diikuti para kaum ibu, Mursidi tak sungkan bergabung. Dia kebagian tugas untuk mengumpulkan berbagai barang layak pakai yang disumbangkan oleh peserta bebenah supaya rumah makin rapi.
Sementara itu, Bu Aas yang mengaku dirinya malas membereskan rumah, kini berubah jadi sosok berbeda. Rumahnya yang tiap hari bak ”kapal pecah” berangsur-angsur rapi. Barang-barang pun jadi kelihatan dan mudah dicari.
”Tadinya, saya malas beresin rumah. Cucian paling sering menumpuk begitu saja di mana-mana. Mau melibatkan anak-anak membantu, kok rasanya kasihan mereka sudah capek sekolah. Setelah kenal bebenah, saya jadi rajin dan mengajak anak-anak bergotong royong,” kata Bu Aas dengan gembira.
Hadiana, salah seorang fasilitator program bebenah di RT 010, merasa gembira melihat perubahan pola pikir dan perilaku para ibu serta keluarga yang ikut program bebenah. Awalnya, ada 10 keluarga yang didampingi. Namun, secara bersamaan, antusiasme program bebenah mandiri juga dijalankan, bahkan bebenah mandiri tahap dua sudah langsung berjalan.
Revolusi mental keluarga lewat program bebenah tidak hanya mengubah suasana rumah yang semakin nyaman dan membuat anggota keluarga bisa leluasa berkumpul bersama sambal berinteraksi. Para keluarga juga diajak mengenal ketahanan pangan dari rumah masing-masing.
Baca juga: Anugerah Revolusi Mental, Semoga Tak Sekadar Jargon Politik Sehari-hari
Di berbagai rumah terdapat sebuah ember besar yang di sekeliling tutupnya diisi bekas gelas air mineral. Di dalam ember berisi air itu ditaruh ikan lele, lalu pada bekas gelas air mineral ditanami sayur kangkung.
Mengatasi sampah rumah tangga juga dikenalkan Hadiana yang memiliki bank sampah. Dia mengajak anggota keluarga untuk mengenal ecobrick dengan memanfaatkan bekas botol plastik minuman untuk dijadikan kursi. Sampah-sampah plastik kresek atau kertas di rumah yang dibuang begitu saja, kini digunting kecil-kecil, dimasukkan ke dalam bekas botol plastik hingga padat. Jika sudah banyak, botol plastik diikat menjadi sebuah kursi.
Asisten Deputi Ketahanan dan kesejahteraan Keluarga, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Mustikorini Indrijatiningrum mengatakan, menjangkau keluarga sangat penting untuk memperkuat pendidikan karakter. Program pemerintah seperti Revolusi Mental butuh kolaborasi bersama, termasuk masyarakat, agar dapat berdampak.
”Dengan program bebenah yang kelihatannya sederhana, terlihat potensi keluarga untuk mendukung revolusi mental. Program bebenah bisa dikembangkan di banyak daerah secara nasional,” kata Indri.
Revolusi mental terus didorong dengan berbagai aksi nyata yang mudah dilakukan dan menyenangkan. Melalui ragam aksi ini, diharapkan program-program GNRM mendapat tempat di hati masyarakat.