logo Kompas.id
Humaniora”Batik” Cetak Bukan Batik
Iklan

”Batik” Cetak Bukan Batik

Kehadiran industri ”batik” cetak yang kian menggeser batik tulis membuat nilai dan filosofi batik semakin memudar.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
· 4 menit baca
Pembatik mencanting dalam perayaan Hari Batik Nasional 2023 di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (2/10/2023).
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pembatik mencanting dalam perayaan Hari Batik Nasional 2023 di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (2/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Pemahaman publik terhadap batik perlu diperkuat agar ada apresiasi lebih pada batik tulis yang kian tergerus produksi ”batik” cetak. Publik didorong untuk paham bahwa ”batik” cetak bukanlah batik. Batik yang benar adalah batik tulis dengan lilin atau malam yang merupakan warisan leluhur bangsa.

Penguatan pemahaman publik akan batik penting sebab industri batik memiliki peran besar bagi perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2022, nilai ekspor batik dan produk batik menembus angka 64,56 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 triliun. Angka ini meningkat 30,1 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2021.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000