Presiden Jokowi Sebut IKN Salah Satu Solusi Pengurangan Polusi Jakarta
Presiden Jokowi menyebut penggeseran sebagian beban DKI Jakarta ke IKN merupakan salah satu solusi mengurangi polusi di Jakarta. Polusi juga dapat dikurangi dengan pengembangan transportasi massal dan kendaraan listrik.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyebut pengurangan beban Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan menggesernya sebagian ke Ibu Kota Nusantara merupakan salah satu solusi mengurangi tingkat polusi. Solusi lainnya adalah dengan mengembangkan transportasi massal dan kendaraan listrik.
”Ya, polusi itu tidak hari ini, sudah bertahun-tahun kita alami. (Polusi) Di Ibu Kota DKI Jakarta ini bertahun-tahun kita alami,” kata Presiden Joko Widodo saat menjawab pertanyaan awak media seusai meresmikan Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Melanjutkan jawabannya, Kepala Negara pun menuturkan sejumlah solusi untuk mengurangi polusi di Jakarta tersebut. ”Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara.
Namun, Presiden Jokowi juga menyebutkan solusi lain, yakni keharusan mengembangkan transportasi massal. ”Moda transportasi massal itu harus, MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai, kereta cepat itu moda-moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi,” ujarnya.
Solusi lain untuk mengurangi polusi, menurut Kepala Negara, adalah pemakaian kendaraan listrik. ”Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik. Kenapa kita berikan dorongan (pemakaian kendaraan listrik) karena (untuk mengurangi polusi) itu,” kata Presiden Jokowi.
Ramah lingkungan
Sementara itu, siaran pers Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, pada Sabtu (5/8/2023), Menhub Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN). Bandara tersebut terletak di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Budi Karya mendorong percepatan pembangunan bandara VVIP tersebut. ”Saat ini tengah dilaksanakan proses persiapan pembangunan bandara, yang merujuk pada desain runway dan terminal karya anak bangsa. Kita harapkan apa yang kita bangun ini akan dapat digunakan pada saat 17 Agustus 2024,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Budi Karya menuturkan, desain bandara VVIP akan menunjukkan ciri khas budaya Kalimantan. Di samping itu, bandara juga akan berkonsep ramah lingkungan serta memperhatikan sisi estetika. ”Kita akan memberikan satu upaya yang terbaik agar arsitektur dari sini tampak budaya dari Kalimantan, dan jangan lupa konsepnya green airport,” ujarnya.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara VVIP IKN, Menhub bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin pembangunan serta pengoperasian Bandara VVIP.
Bandara VVIP IKN tersebut akan digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN. Bandara dibangun dengan luas terminal VVIP 2.000 meter persegi, terminal VIP 5.000 meter persegi, dan runway sepanjang 3.000 x 485 meter. Bandara ini berjarak sekitar 25 kilometer (km) dari Bandara Sepinggan, Balikpapan, dan sekitar 107 km dari Bandara Samarinda.
Konektivitas Balikpapan-Samarinda
Kementerian PUPR pun terus meningkatkan konektivitas ke kawasan IKN yang salah satunya dengan mempercepat pembangunan jalan tol menuju ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jalan tol yang akan terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) ini akan mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti IKN, yakni dari yang sebelumnya sekitar dua jam menjadi hanya sekitar 30 menit.
Pembangunan Jalan Tol IKN yang saat ini berjalan terdapat pada tiga seksi. Seksi dimaksud yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.
Menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Armen Adekristi, pembangunan Jalan Tol IKN yang saat ini berjalan terdapat pada tiga seksi. Seksi dimaksud yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR menginformasikan, saat ini juga tengah diselesaikan pembangunan jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang di Kalimantan Timur sepanjang 514 meter. Jembatan ini akan tersambung dengan jalan tol akses IKN Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. Saat ini progres konstruksinya 25,3 persen dan ditargetkan rampung pada Mei 2024.
Sedangkan untuk di KIPP IKN, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Jalan Lingkar Sepaku segmen 1, 2, dan 3 sepanjang 5,7 km. Adapun sisanya, yakni segmen 4 sepanjang 4,4 km, sedang tahap konstruksi dengan progres 48,37 persen untuk mendukung konektivitas.
Selain itu juga tengah dibangun Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,02 km dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur sepanjang 3,27 km. Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sudah dalam tahap konstruksi sejak September 2022 dan ditargetkan selesai April 2024 dengan progres 39,04 persen. Adapun Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur sudah dimulai konstruksi sejak Desember 2022 dengan progres 36,52 persen dan target selesai Maret 2024.(CAS)