Pendidikan Kebidanan Terstandar Kunci Peningkatan Kualitas Layanan
Kompetensi bidan perlu terus ditingkatkan secara merata agar kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien bisa lebih optimal.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Bidan yang mendapatkan pendidikan terstandar memiliki kemampuan untuk memberikan 90 persen pelayanan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan ibu dan bayi serta kesehatan remaja. Untuk itu, akses pendidikan yang mudah dan berkualitas sangat penting untuk memperkuat kompetensi bidan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi menyampaikan, kualitas pendidikan kebidanan perlu terus ditingkatkan. Bidan memiliki peran yang penting di masyarakat. Dengan pendidikan yang berkualitas, diharapkan potensi para bidan bisa dioptimalkan dalam pelayanan di masyarakat.
”Bidan yang terlatih sesuai standar dapat memberikan hampir semua perawatan penting yang dibutuhkan oleh ibu, bayi, dan remaja,” ujarnya dalam salah satu panel diskusi pada Kongres Tiga Tahunan Konfederasi Bidan Internasional (ICM) ke-33 di Nusa Dua, Bali, Senin (12/6/2023).
Emi mengatakan, salah satu upaya meningkatkan kapasitas bidan di Indonesia ialah dengan mendirikan pusat unggulan (CoE) pendidikan kebidanan. Pusat unggulan pendidikan kebidanan yang telah berjalan saat ini dibentuk atas kerja sama Ikatan Bidan Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendanaan Kependudukan (UNFPA).
Saat ini, setidaknya ada 10 institusi pendidikan di Indonesia menjadi percontohan pusat unggulan pendidikan kebidanan. Sebagai pusat unggulan pendidikan kebidanan, berbagai pelatihan serta peningkatan kapasitas bidan diberikan. Kurikulum yang dijalankan juga terus ditinjau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendanaan Kependudukan (UNFPA) Natalia Kanem, di sela-sela kunjungannya ke RS Prima Medika Bali, menuturkan, bidan bisa berperan secara optimal jika didukung regulasi yang kuat serta memiliki kemampuan yang baik untuk bekerja dalam tim profesional. Untuk itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas bidan harus terus dilakukan.
”Untuk itu, menurut saya, sektor publik juga swasta perlu dengan serius memperhatikan kebutuhan tersebut. Dengan meningkatkan kapasitas bidan, kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” katanya.
Pelayanan yang diberikan oleh bidan yang terdidik secara standar setidaknya dapat mencegah sekitar 80 persen kematian ibu dan bayi baru lahir. Selain itu, layanan yang diberikan oleh bidan yang kompeten mampu meningkatkan 50 persen kualitas kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan seksual, kesehatan reproduksi, imunisasi, keberhasilan menyusui, obesitas dalam kehamilan, perkembangan anak usia dini, serta depresi pascapersalinan.
Bidan yang terlatih sesuai standar dapat memberikan hampir semua perawatan penting yang dibutuhkan oleh ibu, bayi, dan remaja.
Dalam sambutan pembuka Kongres Tiga Tahunan Konfederasi ICM ke-33 pada Minggu (11/6/2023), Natalia menyebutkan, bidan juga telah terbukti mampu memberikan pelayanan penting bagi ibu dan bayi baru lahir di lingkungan yang sulit diakses, bahkan di lokasi yang terdampak konflik. ”Bidan selalu menjadi pahlawan di setiap cerita,” katanya.
Itu sebabnya, seluruh pemangku kepentingan perlu bersama-sama mendukung penguatan bidan. Hal tersebut diwujudkan dengan memastikan kebutuhan bidan tersedia serta memastikan keamanan mereka. Investasi untuk penguatan bidan juga merupakan tindakan dengan biaya efektif karena dapat mencegah risiko kesehatan masyarakat dengan beban biaya yang lebih besar.