Perluasan Sistem Irigasi Dapat Memengaruhi Ekosistem Perairan
Pengembangan irigasi dapat berdampak negatif terhadap ekosistem perairan. Perluasan infrastruktur sungai yang tidak terkendali menyebabkan fragmentasi habitat sungai.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia sedang memperluas pembangunan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air untuk meningkatkan perekonomian dan produksi pangan. Namun, pengembangan irigasi dapat berdampak negatif terhadap ekosistem, khususnya keanekaragaman hayati di perairan.
Manajer Proyek Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Regional Asia Pasifik Caroline Turner mengatakan, irigasi di Asia telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan. Rata-rata 45,21 persen area budidaya di Asia sudah teririgasi. Cakupan ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 20 persen.
Namun, perluasan infrastruktur sungai yang tidak terkendali menyebabkan fragmentasi habitat sungai. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi populasi ikan, ketersediaan dan kuantitas air, serta kondisi lingkungan.
Penurunan ini diperkirakan akan semakin parah seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur sungai.
”Infrastruktur membentuk hambatan fisik untuk pemijahan ikan, pembibitan, dan habitat mencari makan. Selanjutnya, akan menghambat spesies ikan yang bermigrasi untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya,” ujar Caroline dalam diskusi bertajuk Biodiversity in Irrigation Systems Final Workshop, di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Menurut Caroline, saat ini terjadi penurunan produktivitas dan keragaman perikanan darat di Indonesia seiring dengan meningkatnya permintaan pangan, air, dan energi. Penurunan ini diperkirakan akan semakin parah seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur sungai.
Untuk mengatasi hal tersebut, Caroline merekomendasikan beberapa hal. Di antaranya, meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kebijakan proaktif untuk reintegrasi ikan ke dalam irigasi. Kemudian, meningkatkan data dan pengetahuan tentang populasi ikan serta kontribusinya terhadap ketahanan pangan dan interaksi ekosistem irigasi.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, terdapat keterkaitan antara produksi ikan (perikanan tangkap dan akuakultur) dan sistem irigasi. Namun, hal tersebut saat ini telah terkikis di era pengembangan irigasi modern yang mengorbankan ekosistem perairan.
Menurut Laksana, untuk memulihkan keterkaitan tersebut, butuh manajemen inovasi dan modifikasi strategis sistem irigasi. Selain itu, peluang untuk mengintegrasikan kembali sistem irigasi dengan perikanan dan akuakultur juga dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang saling menguntungkan bagi kedua sektor.
”Hal ini dapat memperluas keanekaragaman hasil produksi. Tidak hanya dari pertanian, tetapi juga meningkatkan produksi ikan yang akan meningkatkan ketahanan pangan. Selanjutnya, juga untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan keanekaragaman mata pencarian dalam sistem pertanian beririgasi,” kata Laksana.
Peluang
Kepala Pusat Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat BRIN Arif Wibowo menyampaikan, sistem irigasi memberikan peluang untuk meningkatkan produksi ikan. Mulai dari area perairan yang dibendung di hulu hingga ke area hilir. Sistem perairan yang terkoneksi adalah konsep utama dalam mempertahankan dan meningkatkan perikanan darat.
Menurut Arif, mempertahankan faktor-faktor fundamental tersebut dapat menghindari pembangunan infrastruktur air yang berdampak negatif terhadap ekosistem akuatik yang penting bagi perikanan. Upaya ini juga menawarkan manfaat potensial dalam menghasilkan mata pencarian, pendapatan tambahan, dan keragaman makanan.
Dengan pengelolaan sistem irigasi yang tepat, produksi ikan dapat ditingkatkan sehingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Direktur Pelaksana di Universitas Charles Sturt, Australia, Lee Baumgartner mengatakan, pemerintah dapat melakukan modernisasi irigasi, yaitu infrastruktur lama diganti dengan desain baru. Hal tersebut merupakan nilai yang memberikan peluang untuk meningkatkan produktivitas perikanan.