Kecepatan Pertumbuhan Rambut Bisa Berbeda pada Setiap Orang
Seberapa cepat pertumbuhan rambut pada manusia? Pertumbuhan rambut setiap orang bisa berbeda, tergantung pada ras, usia, dan nutrisi yang dikonsumsi.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Rambut manusia yang sehat umumnya tumbuh dengan rata-rata 0,35 milimeter per hari atau sekitar 15 sentimeter per tahun. Namun, pertumbuhan tersebut bisa berbeda bagi setiap orang, tergantung pada usia, ras, dan pola makan sehari-hari.
Dalam StatPearls yang dikutip dari National Library of Medicine disebutkan, rambut manusia tumbuh sekitar 0,35 milimeter per hari dan mengalami kerontokan sekitar 100 helai setiap hari. Sebagian besar perempuan dan laki-laki sehat memiliki sekitar 80.000 sampai 120.000 helai rambut terminal (rambut yang lebih tebal) di bagian kulit kepala.
Rambut manusia tumbuh sekitar 0,35 milimeter per hari dan mengalami kerontokan sekitar 100 helai setiap hari.
Namun, dalam studi yang diterbitkan pada 2005 dalam jurnal internasional Dermatologi, tingkat pertumbuhan rambut 0,35 milimeter (mm) per hari atau 13 mm per bulan itu kebanyakan ditemukan pada orang ras kulit putih atau Kaukasia.
Sementara pada ras lain, seperti orang keturunan Afrika, sekitar 5 mm per bulan dan pada Asia sekitar 20 mm per bulan. Selain tingkat kecepatan dalam pertumbuhan, ras ini juga berpengaruh pada kerapatan rambut serta sudut pertumbuhan rambut.
Ahli trikologi (ilmu terkait penyakit dan persoalan rambut dan kulit kepala) dari klinik Trichology Cotswold di Inggris, Sally-Ann Tarver, dalam Live Science, Jumat (5/5/2023), menuturkan, perbedaan ras yang berpengaruh pada tingkat pertumbuhan rambut disebabkan faktor genetik, bukan faktor lingkungan. Meski demikian, pertumbuhan rambut tidak terjadi dengan kecepatan tetap pada setiap orang apa pun rasnya.
Konsultan dermatologi di Klinik Adogan Inggris, Mia Jing Gao, memaparkan, laju pertumbuhan rambut juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan. Usia menjadi salah satu faktor tersebut yang memengaruhi laju pertumbuhan rambut.
Seiring dengan bertambahnya usia, rambut yang diproduksi pada folikel rambut (lubang tempat tumbuhnya rambut) akan semakin tipis dan semakin lambat. Pada akhirnya, folikel pun akan berhenti memproduksi rambut. ”Perubahan tubuh yang berkaitan dengan penuaan ini berperan besar menyebabkan kebotakan pada perempuan maupun laki-laki,” ucap Gao.
Selain itu, siklus pertumbuhan rambut juga dipengaruhi berbagai hormon. Hal itu seperti pada masa kehamilan yang membuat hormon estrogen menjadi tinggi. Biasanya hal ini akan mendorong laju pertumbuhan rambut dan menambah ketebalan rambut.
Gao menambahkan, stres dan penyakit juga dapat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan rambut. Pada kondisi kulit kepala sehat, sekitar 80 persen rambut akan tumbuh secara aktif.
Stres
Namun, ketika seseorang mengalami stres secara psikologis ataupun fisik, itu dapat menyebabkan 70 persen dari pertumbuhan rambut akan terhenti. Stres dan penyakit tersebut bisa terjadi pada seseorang dengan infeksi parah, perubahan hormonal setelah kehamilan, diet ketat, dan kekurangan zat besi.
Dalam laporan yang terbit pada tahun 2017 di jurnal Dermatology Practical and Conceptual disebutkan pula bahwa pola makan dan gizi yang dikonsumsi berperan dalam laju pertumbuhan rambut. Seseorang yang mengonsumsi makanan seimbang dengan gizi bervariasi membantu meningkatkan laju pertumbuhan rambutnya.
Sementara itu, orang yang kekurangan nutrisi, seperti kekurangan zat besi, vitamin D, dan vitamin C, dapat memperlambat pertumbuhan rambut, bahkan menyebabkan kerontokan rambut.