Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 17,6 Miliar ke Vanuatu
Pemerintah Indonesia mengirim bantuan kepada Vanuatu berupa logistik senilai Rp 7,6 miliar serta bantuan dana tunai Rp 10 miliar untuk perbaikan bandara yang rusak terdampak bencana siklon tropis dan gempa bumi.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 17,6 miliar kepada Pemerintah Vanuatu, Senin (8/5/2023). Bantuan dikirimkan dalam rangka percepatan penanganan dan pemulihan pascabencana siklon tropis serta gempa bumi bermagnitudo 6,5 yang terjadi Maret 2023.
Delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membawa logistik senilai Rp 7,6 miliar tiba di Vanuatu, Selasa, (9/5/2023) pagi waktu setempat. Muhadjir didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Suharyanto, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashhabul Kahfi Djamal, dan beberapa perwakilan kementerian/lembaga. Delegasi juga memberikan dukungan berupa dana tunai Rp 10 miliar untuk perbaikan ruang VVIP Bandar Udara Internasional Bauerfield, Port Villa, Vanuatu, yang rusak terdampak bencana.
”Rombongan dari Indonesia berjumlah 28 orang. Berangkat pada Senin pukul 17.00. Setelah transit di Kupang dan Australia, akhirnya tiba di Vanuatu pukul 09.00 pagi waktu setempat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Muhari menjelaskan, di Vanuatu, delegasi Indonesia disambut langsung Perdana Menteri Vanuatu Ishmael Kalsakau dan Menteri Luar Negeri Vanuatu Marc Ati. Dalam pertemuan dengan Marc Ati, Pemerintah Indonesia menyatakan terbuka bilamana Vanuatu berharap jenis bantuan yang lain.
”Setelah itu, pada pukul 15.00 waktu setempat, delegasi kembali terbang menuju Indonesia. Adapun tim pendamping dari Kementerian PUPR akan memberikan pendampingan perbaikan bandara yang rusak,” ucap Muhari.
Indonesia memberikan bantuan didasari oleh semangat kemanusiaan, semangat gotong royong, serta menekankan pentingnya hubungan persahabatan dengan Vanuatu dalam masa yang berat ini.
Sementara itu, dalam keterangan persnya, Menko PMK Muhadjir mengungkapkan, pemberian bantuan didasarkan atas permintaan Pemerintah Vanuatu kepada Pemerintah Indonesia setelah status tanggap darurat diterbitkan menyusul sejumlah bencana alam yang melanda negara di kawasan Pasifik Selatan tersebut.
”Indonesia memberikan bantuan didasari oleh semangat kemanusiaan, semangat gotong royong, serta menekankan pentingnya hubungan persahabatan dengan Vanuatu dalam masa yang berat ini,” ujar Muhadjir.
Sementara Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain yang terdampak bencana bukan pertama kalinya dilakukan Indonesia. Sebelumnya, hal yang sama telah dilakukan Pemerintah Indonesia kepada Pakistan, Turki, dan Suriah.
Pada Maret 2015, Pemerintah Indonesia juga pernah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Vanuatu setelah negara kepulauan tersebut diterjang siklon tropis Pam. ”Ini tentu saja seperti yang sering dilakukan Pemerintah Indonesia. Di tahun ini juga kita baru saja melaksanakan pemberian bantuan korban bencana gempa bumi di Turki dan Suriah,” kata Suharyanto.