Pelajar Indonesia Raih Penghargaan di Ajang Peneliti Belia Internasional
Para siswa diajak untuk mengenal penelitian ilmiah yang penting sebagai sumbangsih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Potensi siswa Indonesia dalam penelitian sangat menjanjikan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak enam peneliti belia Indonesia menuai prestasi manis di ajang penelitian tingkat International Conference of Young Scientists di Beograd, Serbia, yang berlangsung Sabtu pekan lalu hingga Jumat (14/4/2023). Tim Indonesia berhasil memperoleh dua medali perak dan dan penghargaan poster terbaik.
Direktur Center for Young Scientist (CYS) Monika Raharti mengatakan, peserta dari sekolah menengah Indonesia itu diseleksi dari pemenang Lomba Peneliti Belia Nasional 2022. Mereka membawakan empat judul penelitian di bidang ilmu komputer dan lingkungan.
”Program peneliti belia di internasional ini untuk memperkenalkan metode penelitian ilmiah kepada siswa sekolah menengah yang mencakup penentuan topik hingga menyampaikan hasil penelitian dalam forum internasional,” ujar Monika.
Jika superworm mengonsumsi daun selada, kemampuan superworm dalam mendegradasi styrofoam mengalami peningkatan.
Tim pelajar Indonesia yang meraih medali perak ialah Dhavina Priskila Tjahjadi dan Gabrielle Rochellin Susanto (SMA Santa Laurensia Alam Sutera) serta Teresa Azarel Gayatri Lamiang (SMP Montessori, Yogyakarta). Adapun penghargaan poster terbaik diraih Fiona Lee dan Veronica Jane Sudjana (SMA Cita Hati East Campus, Surabaya) dan Jason Mikael Dihardja (SMA Tarakanita Gading Serpong).
Dhavina dan Gabrielle yang meneliti di kategori lingkungan untuk mengetahui potensi bubuk hidrogel yang terbuat dari mucilage tanaman Basella alba dan arang bambu sebagai alternatif pembalut luka biodegradable yang ramah lingkungan. Hasil penelitian mereka menunjukkan, pembalut luka yang terbuat dari bahan tersebut berhasil menyerap sekresi luka dan menghambat pertumbuhan bakteri E coli di sekitar parameter luka.
Teresa meneliti kemampuan alami dari superworm (ulat jerman, Zopobhas sp) dalam mendegradasi styrofoam untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini didasari banyaknya penggunaan styrofoam tersebut saat ini. Dalam penelitiannya, ditemukan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan superworm dalam mendegradasi styrofoam tersebut.
”Penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa jika superworm mengonsumsi daun selada, kemampuan superworm dalam mendegradasi styrofoam mengalami peningkatan,” kata Teresa.
Keberangkatan tim lomba dari Indonesia pada ICYS 2023 dipimpin Antonius Malem Barus dari CYS. Ia juga berperan sebagai juri di bidang computer science.
Tim CYS Indonesia diterima Duta Besar Republik Indonesia untuk Serbia Chandra Widya Yudha di Wisma KBRI Beograd. Selama kegiatan lomba berlangsung, rombongan peneliti belia telah mendapatkan dukungan penuh dari KBRI Beograd.
Siswa-siswi yang tergabung dalam Tim Indonesia 2023 merupakan hasil seleksi berjenjang Lomba Peneliti Belia (LPB) 2022 yang dimulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional, berlangsung pada Agustus hingga November 2022 di 15 provinsi di Indonesia. Pemenang LPB Nasional 2022 yang terseleksi hingga ke tahap internasional mendapatkan pembinaan yang diberikan oleh pakar penelitian CYS selama empat bulan.
Rangkaian lomba dan seleksi telah berlangsung melalui kerja sama CYS dengan 11 dinas pendidikan provinsi, 13 perguruan tinggi, dewan pendidikan kabupaten, lembaga penelitian, komunitas penelitian, dan pihak lainnya.