Siklon Ilsa Beredar di Selatan Pulau Sabu, Angin Kencang hingga Jakarta
Siklon Ilsa berada di Samudra Hindia, sebelah selatan Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (13/4/2023). Siklon ini bakal meningkatkan angin kencang hingga Jakarta.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Siklon Ilsa berada di Samudra Hindia, sebelah selatan Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (13/4/2023). Dampak tidak langsung siklon ini bakal meningkatkan hujan dan angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta.
Laporan yang disampaikan prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Nur Rahmat Jatmiko, menunjukkan, saat ini siklon Ilsa berada di koordinat 16,6 Lintang Selatan dan 119,7 Bujur Timur atau sekitar 720 kilometer sebelah selatan barat daya Pulau Sabu.
Siklon ini bergerak ke selatan dengan kecepatan 5 knot atau 8 kilometer (km) per jam menjauhi wilayah Indonesia. Sementara kekuatan pusaran angin siklon ini mencapai 80 knot atau 150 km per jam dan tekanan 964 hPa.
”Diperkirakan intensitas siklon tropis Ilsa akan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia,” kata Nur. Pada Kamis pukul 19.00, siklon ini diperkirakan akan berada sekitar 1.010 km sebelah selatan barat daya Pulau Sabu.
Menurut BMKG, siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Diperkirakan intensitas siklon tropis Ilsa akan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rote, perairan Pulau Sabu-perairan selatan Flores, dan Selat Ombai. Adapun tinggi gelombang 2,5-4 meter bisa terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Jawa-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam prediksi cuaca tiga harian menyebutkan, keberadaan siklon tropis Ilsa membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan NTT.
Selain siklon tropis ini, menurut Guswanto, saat ini bibit siklon tropis 90W masih terpantau berada di Teluk Lagonoy, Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.006 mb. Bibit siklon tropis ini bergerak ke arah barat laut dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis berada dalam kategori sedang.
Guswanto menambahkan, daerah konvergensi terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari Sumatera Barat hingga Jambi, dari Bengkulu hingga Sumatera Selatan, di Kalimantan bagian selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara, dan dari Teluk Cenderawasih hingga Papua Barat, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Jawa, Laut Flores, Sulawesi bagian selatan, Laut Timor, dan Samudra Hindia selatan NTT. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis atau siklon tropis di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.