Hari Perempuan Internasional, Presiden Tekankan Kesetaraan Jender
Seluruh manusia memiliki kesempatan yang setara. Perkembangan teknologi memberi kesempatan dan peluang setara di antara manusia.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Rabu (8/3/2023), Presiden Joko Widodo menekankan tentang pentingnya kesetaraan jender. Menurut Kepala Negara, seluruh manusia memiliki peluang dan kesempatan yang setara.
”Dunia semakin maju, teknologi kian mutakhir, digitalisasi seluruh bidang pun tak terelakkan. Perubahan itu memberi kesempatan yang sama dan peluang yang setara di antara manusia, tak memilah pria dan wanita,” ujar Presiden Jokowi di laman media sosialnya, Rabu (8/3/2023).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa kreativitas dan keberanian berinovasi tetap diperlukan. ”Hanya yang kreatif dan berani berinovasi yang akan mengambil peran dan meraih impian,” kata Presiden Jokowi.
Bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Ny Iriana Joko Widodo bersama para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung. Mereka meninjau kegiatan pembinaan keterampilan bagi para warga binaan di lapas tersebut.
”Di sini kita menghadiri di lapas, ternyata warga binaan ini sangat senang sekali sudah ada pembinaan, masing-masing bisa punya keterampilan,” ucap Ny Iriana seusai peninjauan.
Ny Iriana berharap agar nantinya warga binaan yang sudah bisa meninggalkan lapas dapat hidup mandiri dengan menggunakan keterampilan yang diperoleh. ”Nanti keluar dari sini bisa mandiri,” tambahnya.
Ketua Bidang 3 OASE KIM Loemongga Kartasasmita berharap dengan pembinaan yang diberikan tersebut, warga binaan yang telah keluar dari lapas dapat memiliki kesempatan pekerjaan dengan keterampilan yang telah dimiliki. ”Keluar dari sini itu ada bayangan mereka bisa ngapain aja,” ucapnya.
Loemongga menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh OASE KIM tersebut telah dilaksanakan selama tiga pekan. ”Jadi pembinaannya itu adalah di bidang kuliner, kemudian juga diberikan beberapa keterampilan kerajinan,” katanya.
Keterampilan yang diberikan pada warga binaan tersebut, antara lain, keterampilan dalam membuat tapis atau kerajinan tradisional sulam benang asal Lampung. ”Diberikan pengetahuan dan cara-cara untuk bisa membuat tapis yang lebih modern sehingga bisa lebih bersaing dan bisa menjadi bekal bagi warga binaan kelak kalau sudah keluar dari lapas ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Ny Iriana juga mendorong para ibu dengan usia reproduktif untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks. ”Ini sebetulnya enggak kelihatan, ya, Pak Dokter. Kata istrinya Pak Menkes, sesuatu yang tersembunyi tapi harus tetap waspada dan dijaga kebersihannya,” kata Iriana kepada para peserta saat meninjau pemeriksaan tes IVA yang digelar di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung.
Selain pemeriksaan, para peserta juga mendapatkan penyuluhan dari para dokter terkait bahaya kanker serviks dan pentingnya dilakukan pemeriksaan sejak dini.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang 2 OASE KIM Ida Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemeriksaan dini bertujuan untuk mendeteksi lebih awal adanya potensi kanker pada tubuh atau tidak. Selain itu, penanganan secara lebih cepat dan tepat dapat segera dilakukan jika melakukan pemeriksaan dini.
”Nah 70 persen orang memeriksakan diri sudah dalam stadium tinggi itu yang bahaya. Saya pengin ibu-ibu semua bisa mendeteksi dini supaya bisa lebih awal mengetahui apakah kita terkena kanker atau tidak,” kata Ida.