Memajukan Layanan Kesehatan Primer atau Rumah Sakit?
Fasilitas pelayanan kesehatan primer berperan besar untuk mencegah dan menapis masyarakat dari penyakit serta mengurangi beban ekonomi kesehatan.
Oleh
SAMSURDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Pandemi Covid-19 memberi pelajaran pada kita bahwa kesehatan itu penting. Masalah kesehatan dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat menimbulkan resesi. Sebagai orang awam di bidang kesehatan, saya berharap pemerintah memberi perhatian yang lebih besar terhadap pembangunan kesehatan kita. Jika bidang pendidikan sudah mendapat anggaran belanja nasional sampai 20 persen, mudah-mudahan belanja untuk bidang kesehatan juga dapat ditingkatkan.
Belum lama ini ada berita tentang upaya untuk memajukan rumah sakit kita. Rumah sakit kita harus dilengkapi dan diperbarui agar masyarakat mendapat layanan yang baik dan nyaman, tak perlu lagi berobat ke luar negeri karena layanan di luar negeri sudah mampu diberikan oleh rumah sakit kita. Berita ini tentu menggembirakan. Namun, sebenarnya manakah yang lebih utama, memajukan rumah sakit atau memajukan layanan kesehatan primer?
Menurut pendapat saya, layanan kesehatan primer dapat berfungsi menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit. Selain itu, layanan kesehatan primer juga dapat mengobati penyakit yang banyak terdapat di masyarakat, seperti penyakit saluran napas, diare, dan demam. Jika tak dapat diobati di layanan kesehatan primer, barulah dirujuk ke rumah sakit, baik di kabupaten, provinsi, maupun nasional. Kita sudah mempunyai banyak puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Kita juga mempunyai layanan kesehatan primer swasta, baik berupa klinik maupun praktik dokter.
Hemat saya, jika layanan kesehatan primer kita kuat, risiko masyarakat untuk sakit berkurang. Masyarakat dapat menjaga kesehatan dan dibantu agar terlindungi dari penyakit menular. Masyarakat juga menginginkan layanan kesehatan primer dilengkapi tenaga kesehatan dan peralatannya.
Penyuluhan kesehatan perlu lebih rinci dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat. Tidak cukup hanya menganjurkan masyarakat perlu berolahraga. Masyarakat memerlukan informasi yang lebih rinci. Olahraga apa, berapa lama, berapa kali seminggu, dan seterusnya. Untuk itu, perlu tenaga kesehatan yang mempunyai kemampuan khusus menjelaskannya.
Ruang tunggu layanan kesehatan primer juga harus cukup nyaman. Pasien tak perlu menunggu terlalu lama untuk dilayani. Jika rumah sakit sudah mempunyai sistem perjanjian, di layanan kesehatan primer tentu sistem ini juga dapat diterapkan.
Bentuk fisik rumah sakit kita sudah banyak berubah. Masyarakat berharap gedung layanan kesehatan primer memadai, peralatan lengkap, sehingga pasien tak terlalu sering dirujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit swasta layanan imunisasi anak sudah ada yang dibuka pada hari Sabtu dan hari libur untuk memudahkan ibu bekerja membawa anaknya imunisasi di rumah sakit.
Mungkinkah layanan kesehatan primer juga dapat dibuka sesuai kebutuhan pasien? Saya percaya pemerintah akan memajukan layanan kesehatan primer selain rumah sakit. Mohon pendapat Dokter. Terima kasih.
M di J
Layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier saling melengkapi. Layanan tersebut masing-masing harus diperkuat agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Jika layanan kesehatan primer dapat memelihara kesehatan masyarakat serta memberikan pengobatan terhadap penyakit yang sering dijumpai di masyarakat, layanan kesehatan primer akan menjadi penyaring agar masyarakat tak perlu ke rumah sakit.
Di Thailand, misalnya, sekitar 70 persen masalah kesehatan dapat diselesaikan di layanan kesehatan primer, hanya sekitar 30 persen yang perlu dirujuk ke rumah sakit. Anda benar, layanan kesehatan primer yang kuat akan mengurangi beban kerja rumah sakit.
Sebagai contoh, penyakit diabetes melitus. Jika penyakit ini dapat dideteksi secara dini di layanan kesehatan primer, komplikasi jangka panjang penyakit ini berupa penyakit jantung, mata, serta penurunan fungsi ginjal dapat dicegah. Artinya, risiko pasien untuk menderita penyakit tersebut berkurang. Pengobatan diabetesnya dapat dijalani dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat. Makanan diatur, olahraga, tidur cukup, dan hidup optimistis.
Sebaliknya, jika diabetes melitus terlambat didiagnosis, baru terdiagnosis lebih dari sepuluh tahun, misalnya, sudah timbul komplikasi-komplikasi yang berbahaya. Dokter harus mengobati komplikasi jantung atau stroke. Penglihatan pasien juga sudah terganggu. Bahkan pasien mungkin harus menjalani cuci darah karena mengalami gagal ginjal.
Hidup sehat dan penapisan penyakit
Layanan kesehatan primer berfungsi untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan. Meski ilmu kedokteran telah maju pesat, hidup sehat tetap lebih baik daripada sakit. Tentu tak mungkin menjaga agar semua orang tetap sehat. Sebagian akan mengalami sakit, tapi kita harus menjaga agar dapat sesedikit mungkin yang sakit. Penyakit hendaknya dapat dideteksi pada tahap dini. Pengobatannya menjadi lebih sederhana dan hasil pengobatan menjadi lebih baik.
Saat ini, rumah sakit kita masih dipenuhi oleh pasien yang terlambat didiagnosis baik penyakit darah tinggi, penyakit paru, penyakit hati, saluran cerna maupun kanker. Pada umumnya terdiagnosis dalam keadaan sudah lanjut, sudah ada komplikasi. Cara pengobatan menjadi lebih rumit, kemungkinan sembuh lebih kecil, dan biaya berobat juga menjadi mahal sekali.
Jika layanan kesehatan primer dapat memelihara kesehatan masyarakat serta memberikan pengobatan terhadap penyakit yang sering dijumpai di masyarakat, layanan kesehatan primer akan menjadi penyaring agar masyarakat tak perlu ke rumah sakit.
Kita maklum biaya cuci darah dan cangkok ginjal amat mahal. Keadaan ini dapat dikurangi jika kelainan ginjal dapat dideteksi pada tahap dini. Penyuluhan kesehatan untuk menyadarkan masyarakat agar mengamalkan gaya hidup sehat serta secara teratur memeriksakan kesehatan harus digalakkan. Dalam era digital sekarang ini terbuka kesempatan untuk memberi penyuluhan kesehatan secara luas kepada masyarakat dengan biaya yang jauh lebih murah.
Kementerian Kesehatan mempunyai panduan untuk kesehatan keluarga yang dapat diakses masyarakat. Panduan tersebut amat praktis, mudah dimengerti dan dilaksanakan. Namun, jumlah masyarakat yang memanfaatkan panduan tersebut relatif masih sedikit. Perlu dicari cara agar masyarakat secara luas dapat memanfaatkan panduan tersebut.
Teknologi kedokteran memang maju cepat, tetapi biaya kesehatan juga semakin meningkat akibat peralatan kedokteran yang semakin canggih. Rumah sakit kita dapat memanfaatkan peralatan kedokteran canggih tersebut. Namun, tanpa dukungan layanan kesehatan primer yang kuat, penyakit akan tetap terdiagnosis pada keadaan sudah lanjut.
Rumah sakit berperan untuk meningkatkan hasil pengobatan secara perseorangan. Acapkali upaya untuk menyembuhkan tersebut memerlukan biaya besar.
Untuk menjaga agar masyarakat sehat, layanan kesehatan primer harus diperkuat. Penyebarannya harus lebih merata sampai ke pulau terpencil dan puncak gunung sekalipun. Tenaga kesehatan mencukupi dan peralatan kedokteran lengkap. Layanannya ramah dan nyaman.
Kita harus bersama menjaga agar layanan kesehatan primer kita beserta rumah sakit kita dapat memenuhi fungsinya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Saudara-saudara kita di daerah terpencil juga dapat menikmati layanan kesehatan dengan baik. Semoga Anda sekeluarga tetap sehat.