Janji transformasi berat badan yang cepat membuat ”fad diet” begitu populer. Namun, cara tersebut tidak bekerja dalam jangka panjang.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai metode digunakan untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Salah satu cara diet instan ini dikenal dengan fad diet dengan mengurangi atau menghilangkan jenis makanan tertentu dalam porsi harian. Namun, penelitian terbaru menyebutkan diet ini bukan solusi jangka panjang.
Kara Burnstine, ahli diet di Pritikin Longevity Center, Florida, Amerika Serikat, mengatakan, fad diet didefinisikan sebagai cara cepat menurunkan berat badan yang biasanya populer dalam waktu singkat dan kemudian menghilang. Cara ini biasanya tidak didukung bukti ilmiah memadai.
”Anda mungkin melihat influencer menggembar-gemborkan manfaat yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan yang sering kali membuat diet ini mendapatkan daya tarik,” ujarnya dilansir dari Livescience.com, Rabu (11/1/2023).
Janji transformasi berat badan yang cepat membuat diet ini begitu populer. Namun, cara tersebut tidak bekerja dalam jangka panjang.
”Alasan mengapa diet ini seolah tampak berhasil pada awalnya karena orang yang melakukannya cenderung mengurangi kalori atau seluruh kelompok makanan secara signifikan. Ini menempatkan tubuh dalam defisit kalori di mana seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang mereka bakar,” paparnya.
Akan tetapi, hasilnya sering kali berumur pendek. Sebab, hal ini tidak berkelanjutan sebagai gaya hidup. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan kembali ke berat badan semula.
Penurunan berat badan yang berkelanjutan membutuhkan pendekatan gaya hidup menyeluruh daripada berfokus pada makanan saja. Banyak fad diet mengabaikan peran olahraga yang sangat penting untuk kesehatan yang optimal.
Burnstine menuturkan, fad diet membatasi makanan tertentu yang mungkin diperlukan untuk asupan nutrisi penting. Kelompok makanan yang umumnya dibatasi termasuk produk susu dan karbohidrat. Susu adalah sumber protein dan kalsium yang baik, sedangkan karbohidrat dibutuhkan untuk energi.
Menurut dia, penurunan berat badan memerlukan pendekatan jangka panjang. Jadi, diet bukan tentang perubahan berat badan secara cepat atau lambat seperti halnya perlombaan.
Penurunan berat badan yang berkelanjutan membutuhkan pendekatan gaya hidup menyeluruh daripada berfokus pada makanan saja. Banyak fad diet mengabaikan peran olahraga yang sangat penting untuk kesehatan yang optimal. ”Ini tidak seksi atau trendi, tetapi kerja keras dan konsistensi akan mendorong penurunan berat badan yang berkelanjutan,” katanya.
Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics di AS, Wesley McWhorter, mengatakan, kebanyakan fad diet menghilangkan seluruh kelompok makanan, seperti sayuran dan biji-bijian. Padahal, banyak faktor yang terlibat dalam upaya menurunkan berat badan.
Jadi, diet sehat untuk jangka panjang juga harus disesuaikan dengan kehidupan seseorang. ”Ingat, perubahan pola makan apa pun harus menyenangkan agar berkelanjutan. Fokuslah untuk mengonsumsi makanan yang Anda sukai dan yang sesuai dengan budaya makanan dan keluarga Anda,” ucapnya.