Kisah Panji bermula dari budaya lisan di Jawa Timur, lantas berkembang di Indonesia pada sekitar abad ke-12, lalu berkembang ke berbagai daerah dan Asia Tenggara. Kisah Panji akan dipentaskan di Qatar tahun ini.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kisah klasik yang berkembang di Indonesia pada abad ke-12, Panji, akan dipentaskan dalam bentuk teater musikal di Doha, Qatar, pada Februari 2023. Pertunjukan ini diharapkan menjadi media mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.
Kisah Panji akan diangkat dalam teater berjudul ”Panji Mencari Rasa Cinta”. Sutradara pertunjukan ini, Rama Soeprapto, mengatakan, teater akan dipentaskan di ajang Qatar-Indonesia Year of Culture 2023.
”Ada sekitar 20 penari. Ada pula delapan pemain musik yang memainkan alat musik Nusantara. Panji dikisahkan mencari Sekartaji keliling Nusantara. Salah satunya, dia akan masuk hutan Kalimantan (yang dibuat secara) virtual. Lalu, reog Ponorogo juga akan ada,” Kata Rama saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Teater tentang Panji adalah representasi Indonesia di panggung. Bayangkan jika itu ditonton orang-orang di Qatar.
Teater juga menampilkan kain batik yang dibuat perajin Indonesia. Motif batik diadaptasi dari relief candi yang berkisah soal Panji, antara lain relief di Candi Penataran, Blitar, Jawa Timur.
Mengutip laman Museum Nasional, kisah Panji berkembang pada abad ke-12 dan bermula sebagai cerita lisan di Jawa Timur. Cerita ini lantas menyebar dan dikenal, antara lain, di Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Cerita juga berkembang ke luar negeri.
Panji secara umum mengisahkan dua karakter, yakni Raden Panji (Inu Kertapati) dan Galuh Candrakirana (Dewi Sekartaji). Keduanya diperkenalkan sejak kecil, tetapi perjodohan keduanya menghadapi banyak tantangan.
Secara umum, Panji mengandung kisah percintaan dan peperangan. Ada nilai kepahlawanan, kasih sayang, dan keberanian dalam cerita tersebut.
Menurut laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, cerita Panji memiliki banyak versi dan tersebar ke Asia Tenggara, seperti Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Thailand. Cerita Panji menjadi unik karena pengarangnya banyak dan disisipkan dengan kekhasan budaya daerah. Panji akhirnya diadaptasi ke berbagai karya seni, seperti wayang, topeng, dan tarian.
”Teater tentang Panji adalah representasi Indonesia di panggung. Bayangkan jika itu ditonton orang-orang di Qatar,” ucap Rama.
Adapun Qatar-Indonesia Year of Culture 2023 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan sejak 2012 oleh Otoritas Museum Qatar (Qatar Museums Authority/QMA). Menurut laman Museum Nasional, kegiatan ini untuk mengenalkan budaya Qatar ke dunia melalui, antara lain, pameran dan festival.
Acara tahunan ini juga mengeksplorasi budaya Qatar dengan negara mitra. Negara-negara yang pernah menjadi mitra adalah Jepang (2012), Inggris (2013), Brasil (2014), Turki (2015), China (2016), Rusia (2017), Jerman (2018), dan India (2019).
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan melalui keterangan tertulis di laman Kementerian Luar Negeri mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan pihak Qatar tentang penyelenggaraan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023. Terpilihnya Indonesia sebagai negara mitra diharapkan jadi momentum kerja sama kebudayaan yang lebih luas antara kedua negara.