BMKG: Jawa dan Bali Mulai Masuki Periode Puncak Musim Hujan
BMKG memantau keberadaan eks siklon tropik Ellie di Australia bagian barat. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah pusat tekanan rendah.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera bagian selatan, Jawa, dan Bali mulai memasuki periode puncak musim hujan. Warga diharapkan waspada serta mempersiapkan diri dengan perubahan cuaca yang akan terjadi.
Hal itu disampaikan Subkoordinator Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardhani, Rabu (4/1/2023). Dia mengatakan, dalam satu minggu ke depan kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi terjadi hujan dengan intensitas bervariasi.
Selama bulan Januari sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, diprediksikan mulai memasuki periode puncak musim hujan.
Berdasarkan analisis, BMKG memantau adanya eks siklon tropik Ellie di Australia bagian barat. Sistem ini cenderung persisten dan bergerak perlahan ke arah barat. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Sistem ini menginduksi kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara dan di Australia bagian barat. ”Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah low level jet,” ujar Ida.
Dengan kondisi itu, Ida mengatakan, prediksi sepekan pada awal Januari ini, sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga sedang dan masih bisa berpotensi lebat di beberapa tempat.
Potensi lebat hingga sangat lebat perlu diwaspadai di Bengkulu, Lampung, sebagian besar Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Pastikan informasi
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama saat musim hujan, sangat diperlukan. BMKG mengimbau kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan, terutama terkait dengan risiko bencana yang diakibatkan cuaca ekstrem.
”Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat dalam merespons informasi cuaca yang beredar bebas di masyarakat dengan cara selalu meng-update informasi cuaca dari BMKG sebagai institusi resmi pemberi layanan informasi cuaca di Indonesia,” kata Guswanto.
Dia menambahkan, masyarakat diharapkan dapat memastikan kembali informasi yang beredar dan membandingkannya dengan informasi resmi yang dikeluarkan BMKG. Informasi resmi biasa diperbarui melalui situs web, media sosial, dan hotline BMKG.
Selain itu, Guswanto juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap efek dari hujan lebat, seperti pohon tumbang dan banjir.
Bersiap
Dengan informasi cuaca yang beredar, masyarakat kini mempersiapkan diri untuk melewati puncak musim hujan. Berbagai persiapan dilakukan, mulai dari membeli jas hujan dan payung sampai berbagi informasi terkini cuaca melalui grup aplikasi pesan singkat.
Widia Damayatni (26), karyawati yang bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Mangga Dua, Jakarta, telah mempersiapkan diri untuk menghadapi musim hujan. Dia membeli perlengkapan musim hujan dari jauh hari.
”Waktu itu ada berita tentang badai, jadi sekalian beli. Aku sampai beli sandal, jas hujan lagi, dan bawa baju ganti untuk berjaga-jaga agar seragam tidak basah,” kata Widia yang bekerja pulang pergi setiap hari dari rumahnya di Cikarang, Jawa Barat.
Menurut Widia, cuaca yang tidak menentu membuatnya sedikit kerepotan, apalagi hujan dengan intensitas lebat. Namun, dengan persiapan yang baik, hal itu tidak akan mengganggunya dalam beraktivitas.
Persiapan yang baik juga dilakukan Dedi Sulistyo (48), pengemudi ojek daring. Cuaca ekstrem tidak menghalangi dirinya dan teman-temannya untuk bekerja. Untuk mengantisipasi cuaca, selain mempersiapkan peralatan, mereka membagikan informasi terkini melalui grup aplikasi pesan singkat.
”Misalnya saya mau ke Manggarai, saya tanya kondisi cuaca ke grup, nanti ada pemberitahuan teman di sana. Kalau hujan, saya siap-siap,” kata Dedi. Dia mengaku lebih memanfaatkan informasi di grup daripada melihat informasi di media sosial atau situs web. Menurut Dedi, hal itu lebih mudah dan praktis.