Gempa M 4,9 dari Sesar Lokal Picu Kerusakan di Kota Jayapura
Gempa berkekuatan M 4,9 melanda Kota Jayapura, Papua, pada Senin (2/1/2023) pukul 03.24 WIT. Gempa yang dipicu sesar lokal ini menimbulkan kerusakan ringan.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa berkekuatan M 4,9 melanda Kota Jayapura, Papua, pada Senin (2/1/2023) pukul 03.24 WIT. Gempa dengan pusat dangkal yang memicu kerusakan bangunan ini dipicu oleh aktivitas sesar lokal yang melintasi sekitar Kota Jayapura.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,53 Lintang Selatan dan 140,74 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di lepas pantai pada jarak 14 kilometer arah timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 10 km.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal diduga diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yang melintasi Jayapura,” katanya.
Sesar lokal ini, menurut Daryono, sejauh ini belum diberi nama. ”Walaupun sebenarnya sesar darat ini sudah ada dalam peta gempa kita,” katanya.
Selama 2022, Indonesia diguncang 10.792 kali gempa bumi, 22 di antaranya menimbulkan kerusakan, dan 2 kejadian menelan korban jiwa.
Daryono mengatakan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala IV-V MMI. Dengan kekuatan ini, gempa menimbulkan kerusakan ringan dua bangunan hotel. ”Ada juga laporan kerusakan rumah warga. Namun, sejauh ini belum ada laporan korban,” katanya.
Hingga pukul 04.00 WIT, hasil pemantauan BMKG menunjukkan ada delapan aktivitas gempa bumi susulan.
Jika lihat dari kekuatan magnitudonya, gempa M 4,9 yang melanda Kota Jayapura ini tergolong kecil dan seharusnya tidak memicu kerusakan. Sebagimana disampaikan Subkoordinator Mitigasi Gempa Bumi BMKG Suci Dewi Anugrah, dalam evaluasi kejadian gempa selama 2022 pekan lalu, terjadinya kerusakan dan jatuhnya korban jiwa karena gempa bumi bisa dihindarkan jika kualitas bangunan kita memenuhi standar tahan gempa.
Selain konstruksi tahan gempa, peletakan perabotan di dalam rumah juga bisa menentukan keamanan penghuninya. Perabot yang rentan roboh harus diikat pada dinding.
Mengacu pada pemantauan BMKG, selama 2022,Indonesia diguncang 10.792 kali gempa bumi, 22 di antaranya menimbulkan kerusakan, dan 2 kejadian menelan korban jiwa. Kedua gempa yang mematikan tersebut bersumber di daratan, di antaranya gempa Pasaman berkekuatan M 6,3 dan menyebabkan 25 orang meninggal. Selain itu, gempa Cianjur berkekuatan M5,6 yang menyebabkan 334 orang meninggal.
Menurut Suci, kedua gempa yang menimbulkan korban jiwa ini tergolong dalam skala kecil hingga menengah. Namun, karena pusat gempa di darat dan kualitas bangunan belum mengikuti standar, kerusakan bangunan terjadi masif dan korban cukup banyak.