Jerman Mengembalikan 20 Artefak Perunggu Benin ke Nigeria
Sebanyak 20 artefak perunggu dari masa Kerajaan Benin dikembalikan Jerman ke Nigeria. Ini merupakan salah satu upaya Jerman menyelesaikan sejarah kelam kolonialisme di Afrika.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
ABUJA, JUMAT — Jerman mengembalikan 20 pahatan perunggu dari era Kerajaan Benin ke Nigeria. Perunggu tersebut merupakan sebagian dari ribuan perunggu yang dijarah tentara Inggris pada 1897 saat menyerang Benin.
Adapun Kerajaan Benin kini menjadi bagian dari Nigeria sebelah barat daya. Penjarahan yang terjadi pada abad ke-19 tersebut merupakan bagian dari perjalanan sejarah penjajahan bangsa Eropa ke Afrika. Pengembalian perunggu menjadi upaya mengatasi sejarah kelam tersebut.
”Mencuri perunggu-perunggu tersebut salah. Menyimpan perunggu tersebut pun salah dan sudah lama terlambat untuk mengembalikan perunggu-perunggu ini kembali ke rumah mereka,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Kota Abuja, Nigeria, seperti dikutip dari AP, Jumat (23/12/2022).
Setelah dijarah, perunggu-perunggu tersebut dilelang dan kini tersebar di beberapa negara di Eropa, seperti Jerman, Selandia Baru, dan Inggris. Perunggu juga ada di Amerika Serikat. Perunggu itu disimpan oleh pihak museum hingga kolektor pribadi.
Mencuri perunggu-perunggu tersebut salah. Menyimpan perunggu tersebut pun salah dan sudah lama terlambat untuk mengembalikan perunggu-perunggu ini kembali ke rumah mereka.
Nigeria berupaya mengembalikan artefak-artefak miliknya yang dijarah selama beberapa tahun terakhir. Adapun pada awal tahun ini, Jerman menyatakan bakal mengembalikan 1.130 perunggu Benin ke Nigeria.
Sebelumnya, pada Juli 2022, Jerman telah mengembalikan dua perunggu Benin. Salah satu pahatan perunggu menggambarkan kepala raja, sedangkan perunggu lainnya menggambarkan raja dengan empat pelayannya.
Hubungan bilateral
Pengembalian artefak diharapkan membuka lembar baru hubungan bilateral antara Jerman dan Nigeria. Baerbock menilai, pengembalian ini sebagai langkah awal positif. Ia memastian bahwa perunggu-perunggu jarahan akan dikembalikan.
”Langkah ini juga penting bagi kami karena kami menghadapi masa lalu kolonial kami,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama mengatakan, negaranya berterima kasih atas inisiatif Jerman. Perunggu Benin tidak hanya menyimpan nilai estetis masa lampau, tetapi juga mempunyai nilai budaya dan spiritual yang sangat penting bagi orang Nigeria. Adapun perunggu tersebut dulu digunakan dalam ritual untuk menghormati leluhur dan para penguasa Benin.
Pada Februari 2022, Nigeria menerima dua perunggu Benin yang dikembalikan University of Aberdeen di Skotlandia dan Cambridge University’s Jesus College di Inggris. Mengutip BBC, Cambridge University akan mengembalikan 116 perunggu Benin yang selama ini disimpan di Museum Arkeologi dan Antropologi.
Onyeama juga meminta agar Inggris dan negara-negara lain yang menyimpan artefak Nigeria untuk mengembalikannya. Adapun Inggris disebut sebagai negara penyimpan perunggu Benin terbanyak. Perunggu-perunggu tersebut disimpan di British Museum, London.
Menurut seniman Nigeria, Victor Ehikhameneor, pengembalian artefak saja tidak cukup. Mesti ada bentuk kompensasi lain atas kerugian yang dialami negara-negara Afrika selama artefak tersebut dijarah, sedangkan negara lain memperoleh keuntungan dengan menyimpan artefak mereka. (AP/REUTERS)