Akhir PPKM Tergantung Situasi Natal dan Tahun Baru
Presiden Jokowi telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengevaluasi PPKM. Menkes meminta waktu untuk evaluasi menyeluruh.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Rencana pemerintah untuk mengakhiri pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM pada akhir 2022 masih akan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 seusai liburan Natal dan Tahun Baru. Jika kelak kasus Covid-19 tetap landai, PPKM akan diakhiri.
”Memang kelihatannya di Indonesia ini terus menurun walaupun ada varian-varian baru itu. Jadi, sudah ada keinginan menghentikan PPKM jadi normal kembali, tetapi itu masih harus dilihat nanti akhir Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini,” ujar Wapres Amin menjawab pertanyaan wartawan seusai membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-2, di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).
Dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, Rabu (21/12) pagi, di Jakarta, Presiden Joko Widodo telah melontarkan sinyal untuk mengakhiri kebijakan PPKM. ”Mungkin, nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB (pembatasan sosial berskala besar), PPKM kita,” ujar Kepala Negara.
Selama PPKM belum dicabut, Wapres meminta masyarakat tetap waspada. Pentingnya kewaspadaan tetap dijaga berdasarkan analisis sejumlah ilmuwan dan ahli, juga melihat perkembangan Covid-19 di luar negeri, terutama China yang angka kasusnya kembali melonjak. ”Karena di China naik, jangan sampai naik di China berdampak kepada kita. Oleh karena itu, kita terus antisipasi,” ucap Wapres Amin.
Selain itu, Wapres menegaskan, kebijakan vaksinasi akan terus digencarkan untuk membentuk kekebalan masyarakat terhadap Covid-19.
Secara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, Presiden Jokowi telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengevaluasi PPKM. ”Kemarin memang dalam sidang kabinet, Presiden menginginkan kepada Menkes untuk melihat secepatnya, bisa itu mengubah kondisi, tetapi Pak Menkes masih meminta waktu,” ucapnya.
Menurut Moeldoko, pemerintah masih akan melihat kondisi pandemi Covid-19 pada akhir tahun. ”Akan seperti apa karena ada melalui istilahnya evaluasi apa begitu, nanti kita lihat mudah-mudahan, ya, awal-awal tahun depan, ya, bisa,” ujar Moeldoko
Evaluasi akan menyeluruh, termasuk melihat apakah Covid-19 masih mematikan. ”Penyakit-penyakit yang lain mematikan berapa orang. Covid mematikan berapa orang. Dari situ salah satu pertimbangannya, oh ternyata Covid sudah tidak lagi menjadi ancaman yang signifikan dalam konteks mortality-nya. Jadi, semuanya akan dilihat secara menyeluruh,” ujarnya.