Badan Pusat Statistik merilis Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia tahun 2022. Hasilnya, jemaah haji Indonesia tahun 2022 merasa puas atas pelayanan yang diberikan pemerintah selama ibadah haji.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
-
Jemaah haji berdoa di sekeliling Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Jemaah haji Indonesia tahun 2022 telah menerima semua pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dengan sangat memuaskan. Indeks kepuasan jemaah haji Indonesia pada 2022 juga meningkat dibandingkan tahun 2019 sebelum masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut terangkum dalam hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) tahun 1443Hijiriah yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Kementerian Agama. Survei ini dilakukan guna mengetahui tingkat kepuasan sekaligus mendapat masukan dari jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022.
Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan dengan menggunakan pengisian kuesioner secara mandiri untuk menilai kualitas pelayanan yang melibatkan sampel sebanyak 14.400 anggota jemaah haji. Dilakukan juga wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data kualitatif sekaligus mengamati fasilitas dan proses pelayanan yang diterima jemaah.
Sejumlah jenis pelayanan publik yang dinilai dalam survei ini mencakup pelayanan petugas haji, ibadah, transportasi bus, akomodasi berupa hotel atau tenda, katering, dan pelayan lainnya. Adapun unsur survei kepuasan, antara lain, kemampuan petugas, pembinaan, informasi dan komunikasi, jaminan dan keamanan, perlindungan, serta keramahan.
Hasil survei menunjukkan, Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2022 mencapai 90,45. Secara umum, jemaah haji Indonesia telah menerima semua pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dengan sangat memuaskan.
BPS
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Tahun 2022
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, angka IKJHI juga tercatat meningkat sebesar 4,54 poin dibandingkan tahun 2019 yang saat itu mencapai 85,91. Sejak pertama kali dilakukan tahun 2010, angka indeks ini juga cenderung meningkat meski sempat fluktuatif pada beberapa tahun pertama pengukuran.
”Dengan nilai indeks ini, pelayanan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2022 merupakan capaian terbaik setelah 11 tahun pelaksanaan survei dilakukan, yaitu sejak 2010. Ini adalah satu prestasi baik, tetapi tetap perlu mendapat catatan bahwa kondisinya berbeda saat 2019,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Menurut Margo, ibadah haji tahun ini memiliki dua perbedaan kondisi dengan tahun-tahun sebelumnya yang turut memengaruhi pelayanan. Pertama, jumlah jemaah haji Indonesia yang masih jauh dari normal. Kedua, karakteristik jemaah yang raltif berusia lebih muda.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kembali membuka kuota penyelenggaraan ibadah haji untuk sejumlah negara termasuk Indonesia seusai sempat menutup akses selama dua tahun, yakni pada 2020 dan 2021. Indonesia kemudian mendapat kuota haji sebanyak 100.051 orang atau hanya sekitar 45 persen dari kuota tahun 2019 yang 221.000 orang.
Menurut karakteristiknya, jemaah haji Indonesia tahun 2022 didominasi oleh laki-laki sebanyak 58 persen, sedangkan perempuan 42 persen. Dari tingkat usia, sebanyak 75 persen jemaah berusia 41-60 tahun dan 52 persen jemaah tercatat berpendidikan tinggi.
Dengan nilai indeks ini, pelayanan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2022 merupakan capaian terbaik setelah 11 tahun pelaksanaan survei dilakukan, yaitu sejak 2010.
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Penampilan Ka'bah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (3/8/2022) pagi, yang telah bersih dari pembatas fiber dan tanda jarak barisan yang terpasang selama dua tahun pandemi. Pembatas itu dihilangkan seiring penurunan kasus Covid-19 di negeri tersebut. Dengan begitu, jemaah lebih leluasa melakukan tawaf dan dapat kembali mencium hajar aswad.
Guna mempertahankan capaian ini, Margo menyebut perlu mengintensifkan penyampaian informasi pada saat manasik haji dan penguatan kerja sama dengan Arab Saudi dalam penyempurnaan pelayanan. Di sisi lain, perlu juga penyempurnaan pelayanan oleh penyelenggara ibadah haji termasuk mengoptimalkan sarana dan prasarana.
Seluruh daerah
Hasil survei ini juga menunjukkan IKJHI tahun 2022 masuk dalam kriteria sangat memuaskan di seluruh daerah kerja atau satuan operasi, yakni Madinah, Mekkah, Armuzna(Arafah, Muzdalifah, dan Mina), dan bandara. Kenaikan indeks kepuasan jemaah haji di Madinah, Mekkah, dan bandara terjadi pada seluruh komponen pelayanan.
Selain itu, indeks kepuasan tertinggi di daerah non-Armuzna dicapai oleh pelayanan transportasi bus antarkota dan terendah terdapat pada pelayanan hotel. Sementara indeks kepuasan pada daerah Armuzna tertinggi juga dicapai oleh pelayanan transportasi bus dan terendah pada pelayanan tenda.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Penelitian (Litbang Diklat) Kementerian Agama Suyitno mengatakan, peningkatan IKJHI tahun 2022 perlu diapresiasi meski terdapat karakteristik yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
”Catatan ini menjadi hal yang penting ke depan pada 2023 ketika karateristik jemaah haji kembali normal seperti tahun 2019. Jadi, perlu dilakukan mitigasi yang lebih serius terutama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak boleh terulang di tahun sebelumnya,” katanya.