logo Kompas.id
HumanioraPetambang Emas Skala Kecil...
Iklan

Petambang Emas Skala Kecil Didorong Menggunakan Sianida

Indonesia merupakan salah satu dari tiga penyumbang emisi merkuri terbesar di dunia. Bahan alternatif, seperti sianida, diperlukan untuk menekan hal tersebut.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
· 4 menit baca
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati saat memberi sambutan pembukaan hasil diseminasi GOLD-ISMIA di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati saat memberi sambutan pembukaan hasil diseminasi GOLD-ISMIA di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan pertambangan emas skala kecil atau PESK di Indonesia diminta untuk tidak lagi menggunakan merkuri dalam pengolahan emas. Sebagai alternatif, para petambang dapat menggunakan sianida sebagai zat bantu untuk mengolah emas.

Hal ini merupakan hasil dari proyek Global Opportunities for Long-term Development-Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s ASGM (GOLD-ISMIA) yang dimulai pada 2018 dan akan selesai pada 2023 mendatang. Proyek ini melibatkan 2.935 petambang yang tergabung dalam 54 kelompok di enam lokasi berbeda.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000