Teknologi bedah laser mata kian berkembang. ReLEx SMILE PRO misalnya, hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2 sampai 3 milimeter untuk tindakan laser tanpa flap, dengan durasi tindakan kurang dari 10 detik.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perkembangan teknologi dan inovasi di dunia kesehatan kini berkembang dengan pesat. Pelayanan bedah refraktif untuk mengoreksi gangguan mata kabur seperti mata minus dan silinder dengan hitungan detik kini bisa dilakukan di dalam negeri.
Menurut Organisasi kesehatan dunia atau WHO, kelainan refraksi yang tidak diobati merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dengan jumlah penderitanya mencapai 88,4 juta orang. Rabun jauh atau miopia menjadi salah satu jenis kelainan refraksi yang prevalensinya terus meningkat.
Studi dari Myopia Institute tahun 2022 menyebutkan, sekitar 40 persen dari populasi dunia atau 3,3 miliar orang akan menderita miopia pada 2030 mendatang. Bahkan, jumlahnya akan mencapai lebih dari setengah populasi dunia yaitu 4,9 miliar orang pada 2050.
Presiden Direktur JEC Eye Hospital & Clinics Dokter Johan A Hutauruk mengatakan, angka ini sangat mengkhawatirkan dan butuh penanganan serius. Sebab, mata merupakan panca indra yang membantu manusia dalam proses belajar dan menerima informasi.
“Salah satu langkah menangani mata minus adalah prosedur bedah menggunakan laser. Hal ini bertujuan memperbaiki fungsi penglihatan sehingga tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak,” kata Johan pada Sabtu (3/12/2022) dalam peluncuran layanan “ReLEx SMILE PRO” di Rumah Sakit Mata JEC, Kedoya, Jakarta Barat.
Untuk mempermudah pelayanan dalam negeri, JEC Eye Hospitals & Clinics meluncurkan layanan ReLEX SMILE PRO dengan seri VISUMAX 800 dari ZEISS yang merupakan teknologi tercanggih di kelasnya. Dengan performa lebih cepat, ReLEx SMILE PRO menggunakan laser femtosecond generasi terbaru sehingga membutuhkan waktu yang lebih singkat kurang lebih 10 detik dari sebelumnya 20 detik.
“Dengan hadirnya layanan ini, harapan kami, masyarakat Indonesia memiliki pilihan tindakan penanganan kesehatan mata dalam negeri yang baik dan berkualitas,” tambah Johan.
Layanan perdana ReLEX SMILE PRO terbaru oleh JEC Eye Hospitals & Clinics telah beroperasi di Rumah Sakit Mata JEC, Kedoya sejak awal Desember 2022. Layanan ini akan tersedia di cabang-cabang lainnya di seluruh Indonesia
Proses cepat
Dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi yang ditawarkan, kekhawatiran terhadap tindakan laser masih kerap muncul di tengah masyarakat. Hal ini termasuk adanya efek samping dan ketakutan terhadap risiko cedera operasi.
Menanggapi kekhawatiran itu Ketua Layanan Bedah Katarak dan Refraktif JEC Eye Hospitals & Clinics Setiyo Budi Riyanto memastikan masyarakat dan calon pasien tidak perlu khawatir. Sebab, teknologi terbaru ini dapat membuat pasien pulang lebih cepat dan dapat beraktivitas normal setelah operasi.
“ReLEx SMILE PRO hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2 sampai 3 milimeter untuk tindakan laser tanpa flap, dengan durasi tindakan kurang dari 10 detik. Waktu yang singkat tersebut begitu berharga bagi pasien untuk mengurangi rasa kekhawatiran mereka saat tindakan,” kata Budi.
Dia juga menambahkan, teknologi ini menggunakan sistem asisten robot yang cerdas untuk meminimalisir kesalahan manusia dan hasil yang semakin presisi. Dengan begitu pasien tidak perlu cemas karena suara laser tidak terdengar, dan tidak menyebabkan klaustrofobia.
Sebelum melakukan prosedur operasi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pasien. Hal itu seperti minimal umur 18 tahun, mata dalam kondisi baik tidak berair atau merah, dan sebelum melakukan prosedur operasi dianjurkan untuk melepas kacamata atau softlens selama 14 hari.
“Selain itu, ibu hamil tidak diizinkan melakukan operasi ini. Karena hormon ibu saat hamil memengaruhi kondisi mata,” tambah Budi.
Sebelumnya, pada 2016, JEC juga telah menjadi pelopor layanan ReLEx SMILE yang menawarkan tindakan laser dengan minimal invasif, tanpa flap, dan lebih aman. JEC menjadi satu dari tiga pengguna pertama ReLEx SMILE di Asia Tenggara. Hingga kini, JEC telah menjalankan lebih dari 12.000 tindakan menggunakan ReLEx SMILE.