Vaksinasi Dosis Penguat pada Kelompok Lansia Masih Belum Optimal
Kelompok orang lansia yang memiliki penyakit penyerta perlu melakukan pemeriksaan secara rutin agar dapat memastikan kondisi kesehatannya selama masa pandemi Covid-19.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kelompok lanjut usia atau lansia rentan terhadap penularan Covid-19. Apalagi, cakupan vaksin Covid-19 kepada kelompok tersebut saat ini masih minim. Untuk memberikan perlindungan dari risiko penularan virus korona tipe baru penyebab penyakit infeksi itu, maka vaksinasi pada kelompok rentan, terutama orang lansia, sangat penting sebagai upaya mengakhiri pandemi.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan pada periode 4 Oktober hingga 8 November 2022, kematian sebanyak 1.373 orang dan 84 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin dosis penguat (booster) Covid-19. Sementara itu, kematian tertinggi terjadi pada kelompok usia lanjut dan 50 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin.
Hingga 29 November 2022, cakupan vaksinasi dosis lengkap pada kelompok usia lanjut baru mencapai 70,28 persen dari target sasaran dan booster pertama baru mencapai 32,38 persen, sedangkan vaksinasi booster kedua sebanyak 0,49 persen.
Ketua Divisi Geriatri Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kuntjoro Harimurti menjelaskan, di tengah situasi pandemi, menjaga kesehatan jadi sangat penting, terutama bagi mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid di kalangan lansia.
Kelompok orang lansia dengan komorbid harus melengkapi diri dengan vaksinasi serta memperkuat penerapan protokol kesehatan. Namun, kendala yang ditemukan yakni pihak keluarga yang memiliki lansia di rumah tidak sempat membawa ke fasilitas kesehatan untuk divaksin.
”Sering kali yang terjadi dan banyak ditemukan adalah keluarga para lansia tersebut tidak sempat untuk ke faskes dalam vaksinasi. Perlu kesadaran keluarga untuk melindungi anggota keluarganya,” kata Kuntjoro saat acara talkshow BNPB bertajuk ”Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia” melalui daring, Kamis (1/12/2022).
Kuntjoro menyarankan agar kelompok lansia yang memiliki penyakit penyerta menjalani pemeriksaan secara rutin agar dapat memastikan kondisi kesehatannya selama masa pandemi Covid-19. Sebagai contoh, lansia yang memiliki komorbid diabetes harus memastikan kadar gula darahnya terkontrol dengan baik. ”Kelompok lansia dengan komorbid harus melakukan pemeriksaan secara rutin dan memastikan komorbidnya terkontrol,” ujarnya.
Seringkali yang terjadi dan banyak ditemukan adalah keluarga para lansia tersebut tidak sempat untuk ke faskes dalam vaksinasi. Perlu kesadaran keluarga untuk melindungi anggota keluarganya.
Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati menuturkan, peningkatan cakupan vaksinasi juga dilakukan melalui kampanye dan pelibatan masyarakat. Hal ini untuk membangun kesadaran akan pentingnya vaksinasi Covid-19. (Kompas, 24/11/2022).
Stok terjamin
Pemerintah pun sudah memastikan stok untuk suntikan dosis penguat bagi masyarakat, termasuk warga lansia terjamin. Ada lima juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer serta 10 juta dosis vaksin Covid-19 dalam negeri, Indovac dan Inavac yang tersedia hingga akhir 2022.
”Pemerintah terus mendorong vaksinasi booster pertama dan melengkapi dosis kedua terutama pada kelompok lansia yang mempunyai riwayat komorbid,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta.
Nadia mengatakan, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan melengkapi vaksinasi dosis penguat agar kasus Covid-19 dapat terus ditekan. Meskipun masyarakat sudah menganggap situasi saat ini sudah aman karena gejala ringan, jangan sampai lengah dan tidak menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 1 Desember 2022 mencatat, 4.977 kasus baru Covid-19, kasus sembuh sebanyak 6.499 dan sebanyak 54 pasien Covid-19 meninggal dunia. Adapun kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada sebanyak 57.700 dengan total kasus 6.669.821 kasus Covid-19.