Untuk menumbuhkan minat baca dan keterampilan literasi pada anak-anak, maka tugas kita yang pertama adalah memberikan buku-buku bacaan yang menarik dan imajinatif.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perkembangan dunia yang cepat mengharuskan semua pihak dapat menyiapkan anak-anak yang mampu menghadapi perubahan. Dengan membaca, wawasan anak dapat terbuka untuk memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman.
Hal ini disampaikan Direktur Ashoka Asia Tenggara Nani Zulminarni dalam acara Indonesia International Book Fair pada Minggu (13/11/2022) di Jakarta Convention Center, Jakarta. Menurut dia, dengan membaca, anak-anak dapat melihat realitas dunia dan berani menghadapinya.
“Menurut studi OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), perubahan cepat yang terjadi sekarang mengharuskan kita menyiapkan anak-anak yang mampu menghadapi perubahan. Maka dari itu, kedua belas buku ini lahir untuk membantu generasi muda Indonesia menghadapi perubahan,” papar Nani yang kisahnya diangkat dalam salah satu buku di serial Becoming a Changemaker.
Nani menambahkan, Changemaking adalah keterampilan menggerakkan perubahan yang menumbuhkan beragam keterampilan di abad ke 21. Keterampilan itu seperti kolaborasi, fleksibilitas, kepemimpinan, mencetuskan inisiatif, dan kreativitas.
Serial buku cerita bergambar Becoming a Changemaker: Menjadi Penggerak Perubahan menampilkan 12 kisah anak-anak Indonesia yang berani melakukan perubahan. Beragam kisah ini ditulis dalam genre non-fiksi naratif yang banyak menampilkan ilustrasi gambar artistik. Hal ini membuat kisah dalam buku semakin seru dan menarik.
Sebelum diterbitkan oleh Penerbit Bestari, BIP (Bhuana Ilmu Populer-Kompas Gramedia), dan Nourabooks, para penulis dan ilustrator mendapatkan bimbingan intensif melalui workshop dan mentoring dari Room to Read. Harapannya, buku tersebut dapat menyajikan kisah para penggerak perubahan dengan seru, imajinatif, dan sesuai dengan dunia anak-anak.
Untuk menumbuhkan minat baca dan keterampilan literasi pada anak-anak, maka tugas kita yang pertama adalah memberikan buku-buku bacaan yang menarik dan imajinatif, sehingga anak-anak suka membaca.(Joel Bacha)
“Untuk menumbuhkan minat baca dan keterampilan literasi pada anak-anak, maka tugas kita yang pertama adalah memberikan buku-buku bacaan yang menarik dan imajinatif, sehingga anak-anak suka membaca,” ucap Joel Bacha, Global Project Director Room to Read melalui tayangan video.
Di antara berbagai tokoh pembaharu yang diangkat dalam serial buku-buku ini, ada Butet Manurung, penggerak sekolah bagi anak-anak rimba; Tri Mumpuni, penggerak diciptakannya sumber energi terbarukan di desa-desa melalui mikro-hidro; Nani Zulminarni, penggerak gerakan perempuan kepala keluarga; Nabila Ishma, penggerak gerakan inklusi dan terciptanya ruang kreatif di sekolah untuk semua anak; serta banyak lagi para pembaharu muda dan dewasa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Itrin yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Peran pendidik
Nani mengatakan, orangtua maupun guru perlu membuka realitas dunia yang penuh masalah kepada anak-anak, sambil mengajak mereka untuk tidak takut, bahkan mampu menciptakan perubahan yang berguna bagi komunitasnya.“Kami berharap bisa mengajak anak-anak untuk mengerti bahwa ada banyak pembaharu di Indonesia yang melakukan perubahan positif, dan memberikan keyakinan bahwa mereka pun bisa menjadi pembaharu di lingkungannya nanti,” papar Nani.
Senada dengan Nani, Program Manager Provisi Mandiri Pratama, Sabrina Esther Sarmili, menilai, pendidik yaitu orangtua dan guru memiliki peran untuk mengenalkan minat baca. Selain itu, dapat mereka dapat menginspirasi anak-anak dengan kegiatan positif.
“Guru dan orangtua bisa mengenalkan ini (buku) kepada anak-anak. Minat baca sendiri bertumbuh dengan perkenalan dari orangtua. Harapannya melalui bacaan dengan ilustrasi menarik, dapat menginspirasi dan menggerakkan mereka untuk menjadi pembawa perubahan di masa depan,” ujar Sabrina.
Acara peluncuran 12 buku cerita bergambarBecoming a Changemaker: Menjadi Penggerak Perubahan pada, Minggu (13/11) merupakan rangkaian acara Indonesia International Book Fair di Jakarta. Penerbit Bestari, BIP (Bhuana Ilmu Populer-Kompas Gramedia), dan Nourabooks menerbitkan buku-buku ini sebagai komitmen untuk gerakan literasi di Indonesia.
Buku-buku serialBecoming a Changemaker ini dapat dibeli di toko buku dan akan didistribusikan ke 1.000 sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, sekolah dapat mengakses dengan menggunakan dana BOS dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau secara gratis melalui lamanwww.literacycloud.org .