”Perjodohan” Kedaireka Menghasilkan 30 Bus Listrik Merah Putih
Inovasi dari kolaborasi perguruan tinggi dan dunia usaha terus didorong untuk mendukung kemajuan bangsa. Salah satunya menghadirkan kendaraan listrik karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri 75 persen.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Perjodohan perguruan tinggi dan dunia usaha yang difasilitasi platform Kedaireka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mampu menghasilkan inovasi yang digagas anak bangsa. Kolaborasi ini terlihat dari hadirnya 30 bus listrik Merah Putih yang digunakan selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Bus Listrik Merah Putih (BliMP) yang merupakan kendaraan listrik tersebut merupakan inisiasi bersama antara Kemendikbudristek dan PT Industri Kereta Api (INKA) untuk kendaraan operasional pada KTT G20 di Bali. Perguruan tinggi yang terlibat yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim di acara peluncuran BliMP di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022), mengapresiasi kerja sama riset antar-perguruan tinggi dan dunia usaha. ”BliMP didesain oleh anak bangsa dan menggunakan komponen utama hasil penelitian dan pengembangan yang telah dikuasai oleh Indonesia,” kata Nadiem.
Sebanyak 30 unit BliMP yang digunakan selama pelaksanaan KTT G20 di Bali tersebut estimasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya 75 persen. Perancangan BliMP ini melibatkan Braja Elektrik Motor sebagai usaha rintisan bidang electric drivetrain, Ultima Desain Otomotif ITS di bidang battery pack, dan NSAD UI untuk bidang vehicle control unit.
Selain itu, pengembangan BLiMP melibatkan sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Program MSIB merupakan salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan, Kementerian Perhubungan mendukung penuh pembuatan BliMP yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek.
”Kita patut berbangga, pengembangan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi merupakan salah satu implementasi dari amanat Presiden Republik Indonesia dalam melakukan perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik secara terpadu dan terintegrasi,” kata Budi.
Budi menambahkan, dengan adanya BliMP, Kemendikbudristek memberikan kontribusi dan langkah nyata dalam penguatan dan pengembangan ekosistem riset serta inovasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia mewujudkan transisi energi berkelanjutan yang merupakan salah satu isu prioritas KTT G20 dan berjalan secara maksimal. Selain itu, melalui BliMP diharapkan menumbuhkan industri, lapangan kerja, dan kemandirian bangsa.
Meluruhkan sekat-sekat
Nadiem mengutarakan, sejak pertama kali Presiden Joko Widodo menerima presidensi G20, dirinya yakin hal tersebut sebagai salah satu momentum terbaik bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan bangsa dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. ”Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan menghasilkan karya yang membanggakan ini,” tuturnya.
Kita patut berbangga, pengembangan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi merupakan salah satu implementasi dari amanat Presiden Republik Indonesia dalam melakukan perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik secara terpadu dan terintegrasi.
Hadirnya BliMP, kata Nadiem, menjadi bukti nyata bahwa Kedaireka telah mengakselerasi perkembangan usaha rintisan di bidang hard engineering technology. Melalui platform Kedaireka, kini sekat-sekat yang selama ini memisahkan perguruan tinggi dengan industri, khususnya dalam riset dan penciptaan inovasi, mulai luruh.
Nadiem mengaku optimis bahwa Kedaireka dapat mengakselerasi transformasi pendidikan di Indonesia sebagai negara berbasis inovasi dan riset dengan para insinyur muda yang berbakat dan siap berkontribusi. ”Dengan kolaborasi yang kian baik ini, saya yakin Kedaireka dapat menumbuhkan pusat inovasi teknologi di Indonesia yang tidak hanya mengedepankan kebaruan, tetapi juga berkontribusi pada upaya bersama mewujudkan masa depan lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Selama tahun 2021 sampai pertengahan 2022, Kemendikbudristek menerima lebih dari 6.500 proposal dan memberikan dukungan dana padanan sampai Rp 13 triliun. Proposal yang diajukan untuk mendukung inovasi dan hilirisasinya dengan kolaborasi perguruan tinggi dan dunia usaha.