logo Kompas.id
HumanioraAntisipasi Trauma Sekunder...
Iklan

Antisipasi Trauma Sekunder pada Pekerjaan Berisiko

Trauma sekunder banyak dialami oleh mereka yang bekerja pada ranah kesehatan mental. Jika tidak ditangani, dampak trauma sekunder akan bisa sama dengan trauma langsung.

Oleh
Ayu Nurfaizah
· 5 menit baca
Sejumlah warga mengikuti konseling dan psikoterapi yang diselenggarakan Yayasan Sahabatku di sebuah tempat pertemuan di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, akhir September 2018.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Sejumlah warga mengikuti konseling dan psikoterapi yang diselenggarakan Yayasan Sahabatku di sebuah tempat pertemuan di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, akhir September 2018.

JAKARTA, KOMPAS — Trauma sekunder perlu diantisipasi dan ditangani pada pekerjaan yang banyak berhubungan dengan pelayanan kesehatan mental. Penanganannya berupa melakukan konseling, menjaga jarak dengan sumber trauma, dan membangun lingkungan yang suportif.

Psikolog klinis Nirmala Ika Kusumaningrum, Minggu (6/11/2022), mengatakan, trauma sekunder (secondary trauma) merupakan kondisi ketika seseorang tidak mengalami trauma secara langsung, tetapi terus-menerus terpapar isu atau trauma dari orang lain. Trauma sekunder ini umumnya terjadi pada pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan kesehatan mental, seperti psikolog, psikiater, konselor korban kekerasan, serta petugas kebencanaan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000