10 Pegiat Seni Modern Terima Anugerah Bali Jani Nugraha
Festival Seni Bali Jani IV secara resmi ditutup, Minggu (23/10/2022). Penutupan FSBJ 2022 turut diisi penganugerahan Bali Jani Nugraha kepada 10 pegiat seni modern.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sebanyak 10 pegiat seni modern menerima anugerah Bali Jani Nugraha 2022. Pemerintah Provinsi Bali memperhatikan dan memelihara kesenian baru dan modern melalui penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani yang digelar secara rutin tiap tahun.
Anugerah Bali Jani Nugraha 2022 diserahkan Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan perwakilan pimpinan DPRD Provinsi Bali pada malam penutupan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV di panggung Ardha Candra, Taman Werdhi Budaya (Art Center) Bali, Kota Denpasar, Minggu (23/10/2022).
Adapun 10 seniman penerima Bali Jani Nugraha 2022 yaitu I Gusti Ngurah Putu Wijaya di bidang teater, I Wayan Dibia (tari), I Made Bandem (tari), dan Cokorda Sawitri (sastrawan) serta Tan Lioe Ie (penyair).
Penerima anugerah lainnya adalah I Nyoman Darma Putra (pengkaji sastra), Anak Agung Sagung Mas Ruscitadewi (penulis cerita anak), Kadek Sonia Piscayanti (sastrawan), dan Dhenok Kristianti (penyair) serta Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa (penyair).
FSBJ merupakan festival kesenian tahunan, yang diinisiasi Pemprov Bali dan diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai ajang dan wadah kreativitas dan aktivitas seniman. Festival Seni Bali Jani memberi ruang untuk pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan Bali modern dan kontemporer.
FSBJ 2022 merupakan festival tahun ke-empat dan mengangkat tema ”Jaladhara Sasmita, Danu Kerthi”, yang dimaknai pemeliharaan dan pemuliaan air sebagai sumber peradaban.
Dalam penutupan FSBJ IV, yang juga ditayangkan melalui kanal Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Minggu malam, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan rasa apresiasi dan bangga atas partisipasi dan keikutsertaan seluruh seniman selama penyelenggaraan FSBJ.
Koster menyebut penyelenggaraan acara FSBJ selama 14 hari, sejak resmi dibuka pada Minggu (9/10/2022), berlangsung lancar dan sukses. FSBJ, ujar Koster, merupakan wadah bagi pemeliharaan dan pengembangan seni modern.
Selama FSBJ, dilangsungkan beragam kegiatan, di antaranya pawimba (lomba), adilango (pergelaran), utsawa (parade), megarupa (pameran), timbang rasa (sarasehan), dan beranda pustaka (bursa buku) serta penganugerahan Bali Jani Nugraha.
Selain itu, diserahkan pula penghargaan bagi para juara perlombaan. FSBJ menjadi tonggak pembangkitan seni modern kontemporer. Adapun untuk seni tradisi diwadahi dengan Pesta Kesenian Bali (PKB).
Acara dalam FSBJ dapat disaksikan secara langsung dari Taman Budaya Bali dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar serta melalui tayangan langsung di kanal Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Adapun pameran dalam Bali Megarupa dilangsungkan di empat tempat, yaitu di Museum Seni Neka, Museum Puri Lukisan Ratna Wartha, dan Museum Seni Agung Rai (Arma) di Ubud, Gianyar, dan di Gedung Kriya Taman Budaya Bali di Kota Denpasar.
Bisa menyaksikan
Dari hasil survei terhadap penyelenggaraan FSBJ menunjukkan mayoritas penonton, yang disurvei, menyatakan setuju apabila FSBJ dapat disaksikan secara hibrida baik secara langsung maupun melalui tayangan langsung.
Lebih lanjut Koster menyatakan, dibandingkan provinsi lain di Indonesia, Bali adalah provinsi kecil dengan penduduk sekitar 4,3 juta jiwa yang berada di delapan kabupaten dan satu kota. Meskipun kecil, menurut Koster, Bali memiliki kekayaan adiluhung dan luar biasa, yaitu budaya.
Budaya di Bali akan langgeng dan tidak pernah habis karena budaya menjadi laku hidup penduduk Bali. ”Kita memiliki lembaga yang sangat kuat dengan sekolah khusus bidang seni, mulai dari sekolah menengah sampai perguruan tinggi,” kata Koster.