Sejumlah warga mengeluhkan ketersediaan vaksin Covid-19 yang minim. Beberapa fasilitas kesehatan, bahkan, menyatakan tidak melayani vaksinasi Covid-19.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·4 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/10/2022). Stok vaksin Covid-19 di beberapa puskesmas di Jakarta sudah mulai menipis. Hal itu diketahui dari informasi Dinas Kesehatan Jakarta melalui media sosialnya. Walau demikian, masih ada beberapa puskesmas yang melayani vaksin Covid-19 dengan terbatas.
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah ajakan pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster, sejumlah warga mengeluhkan ketersediaan vaksin Covid-19 yang minim. Beberapa fasilitas kesehatan menyatakan tidak lagi membuka pelayanan vaksin Covid-19 karena ketiadaan vaksin.
Shosa Afkar (29), warga yang ditemui di Taman Literasi Martha C Tiahahu, Jakarta Selatan, mengatakan, saat ini sulit mendapatkan vaksin Covid-19 di puskesmas. Ia pernah datang ke Puskesmas Kecamatan Senen, tetapi vaksin sudah habis karena umumnya peserta vaksin Covid-19 telah mendaftar sejak pagi hari. Kuota vaksin Covid-19 yang disediakan Puskesmas Kecamatan Senen per hari hanya untuk 50 orang.
”Dari pukul 05.00 saja kuota sudah terisi penuh, karena rata-rata peserta sudah datang dari Subuh. Saya coba lagi hari ini di tempat lain datang sejak pagi pukul 06.00 sudah antre tadi,” katanya, Jumat (21/10/2022).
Minimnya stok vaksin di Jakarta karena sedang menunggu vaksin produksi dalam negeri dan juga vaksin Covax.
Saat mengantre di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru itu, Shosa mendapat urutan nomor 17. Kuota yang disediakan saat itu hanya 140 orang. Namun, sejak pukul 08.00 daftar antrean sudah melebihi dari kuota.
”Urutan di atas 140 kalau mau nunggu silakan, tapi kami tidak janji kalian dapat, ya,” kata salah satu petugas.
FAKHRI FADLURROHMAN
Warga menunjukan surat keterangan sementara telah divaksin di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/10/2022). Stok vaksin Covid-19 di beberapa puskesmas di Jakarta sudah mulai menipis. Hal tersebut diketahui dari informasi Dinas Kesehatan Jakarta melalui sosial medianya. Walau demikian, masih ada beberapa puskesmas yang melayani vaksin Covid-19 dengan terbatas.
Sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 juga dialami Marni (38), warga Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), di Banten. Sejak seminggu yang lalu ia mencari ketersediaan vaksin Covid-19, tetapi tak kunjung didapatkan. Ia datang ke Palmerah, Jakarta Barat, untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
”Saya sudah tanya Puskesmas Parung Panjang (Kabupaten Bogor, Jawa Barat), stok habis. Rumah sakit, puskesmas sudah tidak ada stoknya,” ujar Marni.
Fahri (22), warga Jakarta Selatan, juga mengungkapkan sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19. Ia mencari vaksin hingga ke daerah Kalimalang, Jakarta Timur. ”Setelah seminggu mencari ketersediaan vaksin, baru hari ini saya bisa mendapatkan vaksin di Puskesmas Kecamatan Palmerah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Syukur Pelianus mengatakan, sejak tiga minggu lalu ketersediaan stok vaksin Covid-19 sedikit. Biasanya Dinas Kesehatan DKI Jakarta rutin memberikan stok vaksin Covid-19. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Petugas kesehatan mempersiapkan perlengkapan suntikan dan vaksin penguat Pfizer di Kantor Kecamatan Senen, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
”Sudah tiga minggu yang lalu langka. Sebelumnya kita rutin buka, Sekarang kita tidak berani buka besar-besaran. Secara stok sudah tidak ada sebetulnya, yang sisa itu vialnya belum dibuka sama sekali,” kata Syukur.
Beberapa puskesmas di DKI Jakarta menyatakan tidak membuka pelayanan vaksin Covid-19 karena ketiadaan vaksin. Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, dan Puskesmas Kecamatan Cilincing melalui akun Instagram masing-masing mem-posting informasi bahwa fasilitas kesehatan tersebut menyatakan tidak melayani vaksinasi Covid-19 mulai 21 Oktober 2022 sampai waktu yang belum ditentukan.
”Kemarin kami masih melayani vaksin Covid-19, tetapi mulai hari ini tidak karena stok tidak ada sama sekali. Biasanya kami pun hanya membuka kuota 60 orang,” kata Achmad Sigit, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, minimnya stok vaksin di Jakarta karena sedang menunggu vaksin produksi dalam negeri dan juga vaksin Covax. Kata Nadia, Kemenkes juga sedang merelokasi vaksin dari provinsi yang memiliki banyak stok, seperti Maluku Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA
Siti Nadia Tarmizi
Nadia mengungkapkan, stok vaksin yang ada saat ini hanya sebanyak 800.000 vaksin. Itu pun tidak merata di semua kabupaten dan kota. ”Semoga minggu depan sudah bisa normal,” kata Nadia.
Berdasarkan data ketersediaan vaksin Kemenkes per 21 Oktober 2022 pukul 08.00 WIB, tiga provinsi yang memiliki stok vaksin terbanyak ialah Provinsi Jawa Timur sebanyak 674.122 dosis, Nusa Tenggara Timur 412.394 dosis, dan Maluku Utara 384.847 dosis. Sementara provinsi yang memiliki stok vaksin terendah ialah Provinsi Kalimantan Utara 13.975, Bali 6.873 dosis, dan Kepulauan Bangka Belitung 5.430 dosis.
Sementara itu, estimasi stok yang tersedia ada dua provinsi yang memiliki stok kurang dari tujuh hari, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Bali. Dua provinsi memiliki stok kurang dari 10 hari, yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Yogyakarta, sedangkan DKI Jakarta masih memiliki stok 29 hari.
Data Satgas Penanganan Covid-19 per 21 Oktober 2022 pukul 12.00 WIB, target sasaran vaksin mencapai 234.666.020 orang. Vaksinasi ke-1 sebanyak 205.071.436 orang, vaksinasi ke-2 sebanyak 171.751.842 orang, vaksinasi ke-3 sebanyak 64.695.697 orang, dan vaksin ke-4 sebanyak 656.735 orang.