Tersedia Beasiswa Kuliah S-1 Keluar Negeri untuk Lulusan SMA/SMK Sederajat
Talenta muda lulusan SMA/SMK sederajat yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik didukung untuk kuliah hingga luar negeri. Beasiswa Indonesia Maju diberikan pemerintah untuk kuliah S-1 di luar negeri.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lulusan SMA/SMK sederajat yang berprestasi akademik dan non-akademik berpeluang kuliah keluar negeri gratis. Lewat Beasiswa Indonesia Maju dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mereka mendapat dukungan beasiswa kuliah S-1 di luar negeri.
”Peningkatan sumber daya manusia/SDM menjadi amanat pembangunan nasional dan dilakukan lewat pendidikan. Pengelolaan keunggulan dan talenta peserta didik dilakukan lewat manajemen talenta nasional, salah satunya oleh Kemendikbudristek untuk menemukenali dan mengembangkan beragam prestasi dan talenta Indonesia serta memberi insentif dan penghargaan,” kata Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi di webinar Sosialisasi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S-1 Luar Negeri Angkatan 3, Selasa (11/10/2022).
BIM dirintis sejak tahun 2021 sebagai implementasi program Merdeka Belajar. Angkatan pertama BIM sebanyak 171 orang, dan sekarang mereka berkuliah di 25 perguruan tinggi (PT) dunia yang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Eropa, dan Australia.
Angkatan kedua BIM saat ini sedang menjalani pembekalan akademik dan non-akademik selama setahun, termasuk penguatan bahasa Inggris dan konseling pemilihan program studi serta PT sesuai minat. Adapun angkatan ketiga mulai dibuka pendaftaran pada 12-31 Oktober 2022.
”Para talenta muda ini disiapkan supaya ada soft skills, tanggung jawab, dan kepedulian sehingga nanti setelah selesai kuliah dapat menjadi pemimpin bangsa di bidang masing-masing, hingga berkiprah di tingkat global,” kata Asep.
Pendaftaran BIM angkatan 3 terbuka bagi siswa kelas XI SMA/SMK sederajat. Selain berprestasi akademik baik, peserta juga harus pernah ikut serta dalam ajang talenta dan non-talenta tingkat nasional atau internasional yang dikurasi Kemendikbudristek. Tiap peserta bisa mendaftar di maksimal delapan PT terbaik dunia dari 107 PT di 20 negara yang masuk daftar Kemendikbudristek.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan, siswa lulusan SMA/SMK sederajat yang memiliki talenta unggul dari berbagai kompetisi ataupun kegiatan bakat dan minat di dalam dan luar negeri mendapat dukungan untuk terus mengembangkan potensi dirinya dengan dukungan BIM sehingga mendapat gelar S-1 dari luar negeri.
”Talenta muda negeri ini difasilitasi Pusat Prestasi Nasional, Balai Pengembangan Talenta Indonesia, ataupun yang dilakukan pihak lain, untuk terus mengembangkan diri sehingga dapat berkontribusi di berbagai sektor pembangunan prioritas. Kita siapkan para talenta muda ini menjadi pemimpin masa depan bangsa dan global,” kata Suharti.
Penyaluran BIM angkatan pertama diberikan untuk talenta muda di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Lalu di angkatan kedua, selain bidang STEM, ditambah lagi bidang literasi bahasa, seni budaya, dan olahraga, vokasi, dan kewirausahaan, sesuai kebijakan talenta dan program prioritas pembangunan.
Adapun BIM angkatan ketiga dibuka untuk siswa kelas XI SMA/SMK sederajat yang tercatat sebagai finalis dan lomba festival tingkat nasional ataupun internasional antara lain bidang sains, riset, inovasi, seni budaya, bahasa, vokasi, olahraga, dan kesehatan jasmani.
Jonathan Marc, mahasiswa UNSW di Sydney, Australia, penerima BIM angkatan pertama, mengatakan, awalnya hanya ingin berkuliah di PT negeri ternama di Indonesia. Adanya BIM membuat dia mengambil kesempatan untuk kuliah keluar negeri.
”Kita sebagai generasi muda akan menentukan arah jalan bangsa di masa depan. Setelah saya pikir-pikir, kesempatan bagus dari pemerintah ini bagus untuk dicoba. Pengalaman belajar dan hidup di luar negeri akan memberi banyak pengalaman dan wawasan yang berguna untuk dibawa ke Indonesia,” kata Jonathan.