Stok Vaksin Covid-19 Semarang Menipis, Sentra Vaksinasi Tutup Sementara
Stok vaksin Covid-19 di Kota Semarang yang menipis membuat sejumlah sentra vaksinasi di wilayah itu ditutup sementara. Menipisnya stok vaksin terjadi seiring peningkatan antusiasme masyarakat.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Program vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, terhambat oleh semakin menipisnya stok vaksin. Kondisi itu membuat sejumlah sentra vaksinasi di ibu kota Jateng tersebut harus ditutup sementara.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, stok vaksin di wilayahnya tersisa sekitar 198 dosis pada Kamis (6/10/2022). Stok vaksin yang seluruhnya berjenis Pfizer itu diperkirakan kurang untuk memenuhi kebutuhan di Kota Semarang dalam satu hari.
Biasanya, vaksinasi dilakukan setiap hari di sejumlah sentra vaksinasi di Kota Semarang, mulai dari puskesmas, rumah sakit, klinik kesehatan, rumah dinas wali kota, hingga mal. Pada Kamis, hanya dua sentra vaksinasi yang dibuka terbatas, yakni di rumah dinas wali kota dan di Puskesmas Pandanaran.
”Kami sudah memasang pemberitahuan di media sosial dan di sentra-sentra vaksinasi bahwa program vaksinasi ditutup sementara. Nanti kalau kami sudah dapat vaksin lagi, sentra-sentra vaksinasi akan dibuka lagi. Masyarakat mohon bersabar,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.
Menurut Hakam, pihaknya sudah melaporkan menipisnya stok vaksin sejak beberapa hari terakhir. Laporan itu disampaikan ke Dinas Kesehatan Jateng dan Kementerian Kesehatan. Hakam menyebut, pihaknya diminta bersabar karena di dua tempat tersebut stok vaksinnya juga menipis.
Dia menambahkan, stok vaksin di wilayahnya menipis karena ada peningkatan jumlah permintaan. Sebelumnya, kebutuhan vaksin harian di Kota Semarang di bawah 500 dosis. Beberapa bulan terakhir, kebutuhan vaksin di atas 1.000 dosis per hari.
"Rata-rata masyarakat yang ingin divaksin adalah yang belum divaksin dosis ketiga. Antusiasme masyarakat untuk menjalani vaksinasi melonjak setelah sertifikat vaksinasi dosis penguat dijadikan sebagai salah satu syarat perjalanan," imbuhnya.
Sembari menunggu alokasi vaksin dari pemerintah pusat maupun provinsi, Dinas Kesehatan Kota Semarang terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan di sekitarnya untuk mendatangkan vaksin. "Daerah tetangga yang punya stok vaksin banyak, seperti Brebes, akan coba kami tarik. Karena sifatnya realokasi, paling cuma dapat sedikit saja, sekitar 100 dosis," tutur Hakam.
Kosongnya stok vaksin dikeluhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang akan berpergian menggunakan angkutan umum. Salah satunya Kemal (25), warga Kecamatan Semarang Tengah yang akan bepergian ke Jakarta untuk wawancara kerja.
"Dulu waktu vaksin pertama dan kedua di puskesmas bisa. Sekarang mau vaksin ketiga ternyata vaksinnya malah kosong. Kalau sampai sehari sebelum berangkat tidak bisa vaksin, kemungkinan saya pakai surat keterangan negatif tes usap saja," ucap Kemal.
Kasihan teman-teman tenaga kesehatan di lapangan, dimarahi masyarakat.
Sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Demak dan Jepara juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19. Kekosongan vaksin di kedua wilayah itu malah sudah terjadi sejak pekan lalu.
Di Jepara, kekosongan vaksin terjadi sejak Senin (3/10/2022). Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jepara Muh Ali menyebut, pihaknya tak bisa berbuat banyak menghadapi kondisi tersebut.
"Kami masih terus menunggu, kami tidak bisa apa-apa lagi. Kami disuruh ngoyak-oyak (mengejar-ngejar) masyarakat untuk vaksin, sekarang masyarakatnya pada kepingin vaksin, tapi vaksinnya kosong. Kasihan teman-teman tenaga kesehatan di lapangan, dimarahi masyarakat," ucap Ali.
Data Dinas Kesehatan Jateng menyebut, stok vaksin di wilayahnya pada Kamis sekitar 6.000 dosis. Padahal, menurut data Kementerian Kesehatan, rata-rata vaksinasi di Jateng sebanyak 8.421 orang per hari.
Artinya, stok vaksin yang tersisa pada Kamis tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam sehari. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis ketiga di Jateng baru sekitar 32 persen dari total sasaran vaksinasi sebanyak 32.010.100 orang.