Program vaksinasi Covid-19 di Kepulauan Riau terhenti karena stok vaksin habis. Vaksin limpahan dari daerah lain yang diterima Kepri pada Juli-Agustus lalu telah memasuki masa kedaluwarsa.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Program vaksinasi Covid-19 mandek akibat stok vaksin Covid-19 habis di Kepulauan Riau. Padahal, kasus Covid-19 kembali bermunculan, salah satu yang terjangkit lagi adalah Wakil Bupati Natuna.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, Jumat (30/9/2022), mengatakan, saat ini stok vaksin Covid-19 di semua kabupaten/kota sedang kosong. Akibatnya, vaksinasi untuk warga dan tenaga kesehatan dihentikan sementara.
”Kami belum tahu (vaksinasi) dihentikan sampai kapan. Dinas Kesehatan Kepri sudah menyurati Kementerian Kesehatan, tetapi belum ada jawaban,” kata Tjetjep.
Menurut dia, Pemprov Kepri sangat menyayangkan hal ini karena antusiasme warga untuk mendapat vaksin sangat tinggi. Hal itu, misalnya, terlihat dalam laju vaksinasi penguat di Kepri yang telah mencapai 53,4 persen. Angka itu jauh di atas rata-rata nasional sebesar 27 persen.
Pada 29 September lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan, Dinkes Kepri mengembalikan 200.000 dosis vaksin kedaluwarsa. Saat ini, Kepri masih membutuhkan sekitar 1,6 juta dosis vaksin.
Tjetjep menambahkan, ratusan ribu vaksin yang kedaluwarsa itu adalah vaksin limpahan dari provinsi lain. Karena serapan vaksin di Kepri tinggi, pemerintah pusat mengalihkan vaksin yang sudah mendekati kedaluwarsa dari provinsi lain ke Kepri pada Juli-Agustus lalu.
”Sisa masa pakai vaksin yang tak terpakai dari provinsi lain itu pendek sekali sehingga kami tak mampu menghabiskan stok itu. Namun, kalau vaksin yang dikirim langsung oleh pemerintah pusat ke Kepri, itu semuanya habis,” ucapnya.
Di tengah situasi mandeknya program vaksinasi, kasus Covid-19 kembali bermunculan di Kepri. Saat ini, terdapat 37 kasus aktif di Kepri. Dua di antaranya baru muncul di Kabupaten Natuna.
Salah satu yang kembali terjangkit Covid-19 itu adalah Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda. Ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Natuna pada 29 September lalu.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Rodhial mengatakan sudah diizinkan pulang pada Kamis (29/9/2022) malam. Meski demikian, ia masih menjalani karantina mandiri di rumah sampai nanti dinyatakan negatif Covid-19.