Sebanyak 70 Film dari 28 Negara Akan Diputar di Jakarta
Pergelaran Jakarta Film Week atau JFW memasuki tahun kedua di 2022. Selain penayangan film dari 28 negara, JFW juga mengadakan lomba ide cerita film pendek hingga pelatihan bagi para produser film.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Festival film Jakarta Film Week 2022 akan digelar secara daring dan luring pada 13-16 Oktober 2022. Sekitar 70 film dari 28 negara akan ditayangkan ke publik secara gratis. Film Balada Si Roy yang diangkat dari novel populer tahun 1980-an pun akan tayang perdana di festival ini.
Film-film tersebut, antara lain, berasal dari Indonesia, Singapura, Bangladesh, Jerman, Belgia, Korea Selatan, Filipina, Iran, Inggris, Estonia, Amerika Serikat, Jepang, dan Latvia. Film tersebut hasil kurasi dari 461 judul film yang diterima panitia Jakarta Film Week (JFW) 2022. Judul film-film yang terpilih akan dirilis dalam waktu dekat.
”Genre film yang ditayangkan nanti beragam. Ada animasi, fiksi, hingga dokumenter. Film-film terpilih adalah yang bagus secara teknis, mengandung pesan universal yang relevan dengan audiens, serta yang dapat menunjukkan karakter negara asal film,” kata Program Manager JFW 2022 Novi Hanabi di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Penyelenggaraan JFW memasuki tahun kedua. Sebelumnya pada JFW 2021, ada 70-80 judul film yang ditayangkan. Film-film tersebut antara lain berasal dari Indonesia, Kanada, Selandia Baru, Thailand, China, Perancis, dan Jepang.
Sama seperti tahun sebelumnya, JFW tahun ini akan diselenggarakan secara daring dan luring. Penyelenggaraan luring di bioskop CGV Mal Grand Indonesia, Kineforum di Taman Ismail Marzuki, dan salah satu hotel di daerah Sabang, Jakarta Pusat.
Festival juga akan berlangsung secara daring di laman Vidio.com. Ada 24 film pendek yang dapat diakses penonton.
Film Balada Si Roy yang disutradarai Fajar Nugros dipilih sebagai pembuka festival. Film tersebut baru akan dirilis pada November 2022 sehingga penayangan di JFW 2022 akan jadi penampilan perdana ke publik.
”Film ini memiliki pesan soal perjuangan, pengorbanan, dan integritas. Ada juga pesan universal soal cinta keluarga dan persahabatan,” ujar Festival Director JFW 2022 Rina Damayanti. ”Di sisi lain, film ini berhasil menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Film diproduksi di awal pandemi sehingga semua pihak yang terlibat mesti tes PCR dan karantina. Namun, pada akhirnya mereka bisa mengatasi tantangan,” ujarnya.
Menurut produser film Balada Si Roy, Susanti Dewi, film tersebut diangkat dari novel populer yang ditulis Gol A Gong. Sejak terbit pada 1989 atau 33 tahun lalu, ini pertama kalinya novel Balada Si Roy diadaptasi menjadi film layar lebar.
Selain penayangan film, JFW 2022 juga mengadakan Jakarta Film Fund, yaitu lomba ide cerita film pendek. Panitia telah menerima 214 proposal ide tahun ini. Dewan juri memilih tiga ide cerita terbaik. Ketiganya lantas dibuat menjadi film pendek dengan sokongan dari penyelenggara.
Judul film pendek tersebut adalah Sunat Racing, Bukan Anak Meriam, dan Pesan(an) Terakhir. Ketiganya masih dalam proses penyuntingan. Film-film tersebut, menurut rencana, diputar pada JFW 2022.
Selain itu, ada program Producer’s Lab yang ditujukan untuk para produser film Indonesia. Sebanyak sepuluh produser terpilih akan menerima pelatihan dengan beberapa mentor dari dalam dan luar negeri.
Tiga peserta terbaik di program ini akan diberi kesempatan mengikuti Platform Busan 2023, sebuah platform berjejaring bagi pegiat industri film global. Producer’s Lab yang merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diharapkan membuat produser siap berkompetisi di dalam dan luar negeri.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya menambahkan, ekosistem film di Jakarta sudah terbentuk dan perlu ditegaskan melalui festival film. Pemprov menyatakan bakal mendukung perhelatan JFW hingga tahun-tahun mendatang.