Berpulangnya peludruk legendaris Sapari karena sakit menjadi duka mendalam dan kehilangan besar bagi pelestarian dan pengembangan ludruk, seni tradisi Arekan atau Jawatimuran.
SURABAYA, KOMPAS — Peludruk senior Sapari (74) berpulang karena sakit di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022). Kepergian seniman legendaris itu meninggalkan duka mendalam dan kehilangan besar bagi pelestarian dan pengembangan ludruk, seni budaya tradisional Arekan atau Jawatimuran.
Kabar duka itu turut diumumkan melalui akun Instagram @cakkartolochannel. Kartolo dan Sapari di usia senja masih terus aktif dalam pelestarian dan pengembangan ludruk. Sapari sejak lama bergabung dengan Kartolo Cs yang setahun terakhir aktif menerbitkan konten-konten ludruk di media sosial untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya tersebut.
Seniman kelahiran 5 Juli 1948 itu dalam lima tahun terakhir kerap bolak-balik mendapat perawatan di rumah sakit, salah satunya akibat diabetes. Meski demikian, dia tetap bersemangat jika diminta pentas, baik itu sendiri maupun bersama kelompok ludruk, termasuk dengan Kartolo Cs.
Secara terpisah, peludruk senior Kartolo menyatakan duka mendalam dan rasa kehilangan amat besar. Sapari adalah sobat kental dan seperjuangan dalam pelestarian dan pengembangan kesenian ludruk.
Kartolo Cs juga tak akan kondang tanpa sentuhan Sapari. Saat dalam kondisi sakit, Sapari masih bersedia membantu pengembangan seniman muda, salah satunya Bayu Skak, untuk berperan di sejumlah film layar lebar seperti Yo Wis Ben dan Lara Ati.
Peludruk senior Meimura mengatakan, Sapari adalah senior yang bersahaja dan amat baik. Meimura mengingat pada 1980-an, ketika masih mengembangkan Ludruk Monthero, sering didatangi Sapari yang terus memberi semangat dan saran.
”Kepeduliannya dengan sesama seniman begitu besar,” kata Meimura, inisiator Sanggar Anak Merdeka Indonesia (Samin) Gunung Anyar.
Di masa muda dan sehat, safari menjadi gaya hidup Sapari. Dari panggung ke panggung, dari kelompok ke kelompok ludruk atau lawak, nama Sapari kian dikenal dan harum. Kini, Sapari beristirahat di keabadian. Banyolan-banyolan khasnya akan dirindukan.