Lembaran Baru untuk Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki
Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki telah berdiri selama 50 tahun. Usia setengah abad diharapkan menjadi lembaran baru bagi lembaga pendidikan tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS — Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki telah berdiri selama 50 tahun. Usia setengah abad diharapkan menjadi lembaran baru bagi lembaga pendidikan tersebut. Para santri dan lulusannya diminta semakin bersikap terbuka. Dengan demikian, mereka bisa berkontribusi lebih besar lagi untuk pembangunan bangsa Indonesia.
Pesan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam pidato kuncinya pada acara ”Silaturahmi Akbar Peringatan Setengah Abad Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki” di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). Acara itu turut dihadiri oleh salah seorang pendiri pondok pesantren tersebut, yakni Abu Bakar Baasyir.
”Usia 50 tahun memang belum tua-tua amat untuk sebuah lembaga pendidikan. Tetapi, saya rasa, 50 tahun bisa dijadikan titik tolak bagi pondok pesantren ini untuk membuka lembaran baru. Lembaran yang lebih mencerahkan,” kata Muhadjir.
Tak dimungkiri, publik mengenal pondok tersebut sebagai lembaga dengan pandangan keagamaan radikal. Bahkan, Abu Bakar Baasyir, yang juga termasuk salah seorang pendirinya, sempat ditahan karena terkait dengan kamp pelatihan militan di Provinsi Aceh pada 2011. Pengadilan menjatuhkan vonis 15 tahun baginya. Pada 2021, sosok tersebut dibebaskan atas pertimbangan kemanusiaan.
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan RI, pondok tersebut berusaha mengubah citra yang melekat selama ini. Untuk pertama kalinya, upacara bendera diadakan di sana. Muhadjir bertindak sebagai inspektur upacara dalam kesempatan itu. Abu Bakar Baasyir juga turut serta menghadiri kegiatan tersebut.
Saat ini, Muhadjir mengharapkan agar segenap santri dan lulusannya semakin membuka diri. Para alumni juga hendaknya kian terlibat dalam pembangunan bangsa ini. Hingga sekarang, kata dia, ada sekitar 16.000 alumni yang berkiprah pada berbagai bidang, mulai dari keagamaan, pendidikan, hingga pemerintahan. Itu adalah potensi besar yang dimiliki negara.
“Lembaran baru ini memberikan kesempatan bagi alumni-alumninya untuk memberikan yang terbaik. Memberikan sumbangsihnya yang terbaik untuk kepentingan umat, nusa, dan bangsa,” kata Muhadjir.
Pada acara tersebut, kata Muhadjir, kedatangannya bukan hanya kehendak pribadi saja. Ia mengaku diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden memintanya untuk terus mendukung pengembangan pondok pesantren tersebut. Kerja sama antara kedua belah pihak hendaknya juga terus terjalin.
“Saya diperintah (Presiden) untuk terus membantu dan memberikan dukungan. Karena itu, saya mohon terus kerja sama antara pemerintah dan pondok ini agar terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang,” kata Muhadjir.
Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Anas Kamaludin, mempunyai misi agar pondok tersebut semakin bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Itu sehubungan dengan fungsi pondok sebagai lembaga pendidikan. Jaringan alumni yang tersebar di berbagai wilayah juga diharapkan berkontribusi lebih besar untuk kepentingan negeri.
“Memang basis pendidikan itulah gerak langkah dari Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. Dengan pendidikan, kita berkhidmat untuk negeri kita tercinta. Bermanfaat mendidik anak-anak yang ada di Nusantara. Karena, pondok ini juga santrinya ada di seluruh Nusantara,” kata Anas.
Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Farid Ma’ruf mengatakan, bentuk-bentuk lain kemanfaatan bagi masyarakat juga akan coba dilakukan. Salah satunya ialah membuat poliklinik bagi masyarakat umum. Menurut rencana, fasilitas kesehatan tersebut akan dibangun setelah pembangunan kantor pondok rampung.