logo Kompas.id
HumanioraStigmatisasi Menyeret...
Iklan

Stigmatisasi Menyeret Transpuan ke Jalanan

Stigmatisasi membuat banyak transpuan kesulitan mengakses pekerjaan. Imbasnya, mereka bekerja di jalanan, mulai dari mengamen hingga menjadi pekerja seks.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
· 4 menit baca
Transpuan mengamen di warung-warung lesehan di bawah Jembatan Layang Janti, DI Yogyakarta, Rabu (20/7/2022) malam. Sebagian transpuan pengamen di Yogyakarta sudah berusia di atas 60 tahun.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Transpuan mengamen di warung-warung lesehan di bawah Jembatan Layang Janti, DI Yogyakarta, Rabu (20/7/2022) malam. Sebagian transpuan pengamen di Yogyakarta sudah berusia di atas 60 tahun.

YOGYAKARTA, KOMPAS — Stigmatisasi membuat banyak transpuan kesulitan mengakses pekerjaan. Imbasnya, mereka terpaksa bekerja di jalanan, mulai dari mengamen hingga menjadi pekerja seks. Hidup di jalan tidak mudah karena mereka sering menjadi korban kekerasan dan dirazia.

Kondisi itu memaksa transpuan harus tetap bekerja di jalan hingga lanjut usia. Salah satunya Eyang Erna (70), transpuan asal Kediri, Jawa Timur, yang telah mengamen di DI Yogyakarta sejak lebih dari 25 tahun lalu.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000