Gempa M 4,2 Guncang Sibolga dan Tapanuli Tengah, Alarm dari Segmen Toru
Gempa bumi berkekuatan M 4,2 mengguncang wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga. Tidak ada kerusakan atau korban akibat gempa. Namun, gempa menjadi alarm peringatan di Sesar Besar Sumatera Segmen Toru.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
SIBOLGA, KOMPAS — Gempa bumi berkekuatan M 4,2 mengguncang wilayah Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga. Tidak ada kerusakan atau korban akibat gempa itu. Namun, gempa itu menjadi alarm untuk meningkatkan mitigasi di Sesar Besar Sumatera Segmen Toru.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Toru,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Darmawan, Kamis (2/6/2022).
Darmawan mengatakan, gempa bumi terjadi pada pukul 07.26 di wilayah Pinangsori, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga. Episenter gempa terletak di koordinat 1,66 Lintang Utara dan 99,18 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer barat laut Tapanuli Selatan di kedalaman 2 kilometer.
Dampak yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pinangsori dan Sibolga pada skala intensitas III (modified mercalli intensity/MMI).
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Getaran gempa terasa seakan-akan ada truk berlalu. ”Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” katanya.
Saya sendiri tidak merasakan ada getaran. Namun, beberapa teman merasakannya.
Berdasarkan pantauan BMKG, tidak ada aktivitas gempa susulan dari gempa utama itu. Masyarakat pun diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak jelas sumbernya. Informasi dari BMKG, kata Darmawan, bisa diakses dari media sosial BMKG yang terverifikasi atau melalui aplikasi BMKG.
Peringatan Segmen Toru
Sesar Besar Sumatera Segmen Toru merupakan sesar dengan tingkat seismisitas yang aktif dengan laju geser mencapai 9 milimeter per tahun. Wilayah di sekitar Segmen Toru pun menjadi daerah rawan gempa.
Dalam catatan Kompas, gempa berkekutan M 5,3 terjadi pada 11 Agustus 2021 yang juga disebabkan aktivitas di Segmen Toru. Gempa dirasakan kuat di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Padang Lawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan. Gempa menimbulkan kerusakan ringan, seperti beberapa dinding rumah retak, tetapi tidak mengakibatkan korban luka ataupun korban jiwa.
Berdasarkan catatan sejarah gempa BMKG, beberapa gempa kuat dan merusak pernah terjadi di Segmen Toru, yakni gempa berkekuatan M 6,8 pada 1916, berkekuatan M 7,0 pada 1921, berkekuatan M 6,4 pada 1984, dan berkekuatan M 6,6 pada 1987.
Sartono Pakpahan (32), warga Tapanuli Tengah, mengatakan, gempa bumi di wilayahnya pada Kamis pagi ini hanya dirasakan sebagian orang. ”Saya sendiri tidak merasakan ada getaran. Namun, beberapa teman merasakannya,” ujarnya.
Sartono mengatakan, gempa terjadi pada pagi hari saat warga di Tapanuli Tengah dan Sibolga memulai aktivitas. Karena guncangan gempa tidak terlalu kuat, warga tetap melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Tidak ada kepanikan akibat guncangan gempa itu.
Hanya sebagian orang bertanya-tanya kepada orang lain apakah ada merasakan guncangan atau tidak. Menurut Sartono, gempa itu tidak merusak apa pun sejauh pantauannya. Tidak ada perabot yang jatuh atau berguncang karena gempa tersebut. Orang-orang juga tidak sampai panik berlari keluar rumah.