Covid-19 Diklaim Terkendali, Pemerintah Relaksasi Aturan Masuk ke RI
Persyaratan bagi pelaku perjalanan luar negeri masuk ke Indonesia cukup menunjukkan hasil PCR negatif 2x24 jam terakhir. Pemerintah juga akan merelaksasi kebijakan visa.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia diklaim terus membaik. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, kasus harian nasional telah menurun sangat tajam hingga 97 persen dibandingkan saat puncak kasus. Kasus aktif secara nasional juga turun hingga 83 persen dan saat ini berada di bawah 100.000 kasus.
”Hal lain terlihat dari turunnya rawat inap rumah sakit hingga 85 persen. BOR (bed occupancy rate) rumah sakit saat ini hanya 6 persen, hingga positivity rate di bawah standar WHO, yakni 4 persen. Jumlah orang meninggal pun turun tajam hingga 88 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/4/2022).
Luhut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dari beragam data yang ada, pemerintah menarik kesimpulan bahwa kondisi galur Omicron di Indonesia saat ini berada pada posisi yang terkendali.
Di wilayah Jawa-Bali, semua aspek seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit, hingga tingkat kematian juga terus mengalami penurunan sangat signifikan. ”Seluruh provinsi di Jawa-Bali hari ini mengalami penurunan kasus mulai dari 96 persen hingga 98 persen dibandingkan dengan puncak kasus Omicron beberapa waktu yang lalu,” tambah Luhut.
Dampak dari penurunan tren kasus dan seluruh aspek penyertanya berimbas pada level asesmen kabupaten/kota. Saat ini, sudah tidak terdapat lagi kabupaten/kota yang berada pada level 4. Sebanyak 93 persen kabupaten/kota di Jawa dan Bali sudah pada berada pada level 1 dan 2. Hanya tersisa 9 kabupaten/kota yang masih di level 3.
Terkendalinya varian Omicron juga diklaim memacu pemulihan ekonomi. Meski sempat menurun, pemulihan ekonomi dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan tren sangat positif sejak akhir Februari. Hal ini terlihat dari indeks belanja hasil riset Mandiri Institute yang kembali meningkat di semua wilayah, bahkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi.
Mobilitas masyarakat juga mengalami peningkatan sangat signifikan. Mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda. Menurut Luhut, hal ini memperlihatkan bahwa kondisi dan situasi pandemi di Indonesia terkendali dengan sangat baik yang pada akhirnya membentuk rasa aman dan nyaman untuk beraktivitas.
Mendekati normal
Aktivitas industri juga diklaim telah mencatat pertumbuhan positif selama tujuh bulan berturut-turut yang menyebabkan meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur. Dengan semakin terkendalinya pandemi, pemerintah akan terus melakukan transisi mengembalikan kehidupan dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali mendekati tingkat yang normal.
Pemerintah akan mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan kapasitas penerbangan internasional di tengah upaya pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Kapasitas penerbangan internasional tersebut merupakan salah satu indikator dalam Global Normalcy Index yang masih perlu diperbaiki oleh pemerintah.
”Berdasarkan data Global Normalcy Index yang dikeluarkan majalah The Economist, nilai Indonesia saat ini berada di angka 68 dari 100 sebagai kondisi normal. Salah satu yang masih kita harus perbaiki adalah kapasitas penerbangan internasional yang masih jauh dari normal,” ujar Luhut.
Untuk itu, pemerintah akan membuka bandara internasional di beberapa kota yaitu Yogyakarta, Medan, Makassar, hingga Pekanbaru. Selain itu, pemerintah juga akan merelaksasi kebijakan visa dan aturan masuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kebijakan visa akan terus direlaksasi mendekati aturan sebelum pandemi. ”Untuk detail mengenai ini akan dituangkan di dalam surat edaran satgas yang akan segera dikeluarkan," tambahnya.
Airlangga menambahkan, Presiden Joko Widodo mengarahkan agar kebijakan bebas visa bagi negara-negara ASEAN kembali diberlakukan. Sementara untuk negara-negara lainnya diterapkan kebijakan visa pada saat ketibaan atau visa on arrival.
Menurut Airlangga, persyaratan PPLN cukup menunjukkan hasil PCR negatif 2x24 jam terakhir dan begitu sampai di Indonesia bisa langsung masuk. Kecuali bagi mereka yang suspek, misalnya memiliki suhu badan di atas 37,5 derajat celsius, maka akan langsung dites PCR. Aturan lainnya, wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Saat ini realisasi program pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp 29,3 triliun atau 6,4 persen dari alokasi Rp 455,62 triliun. Realisasi yang terkait dengan penanganan kesehatan adalah Rp 1,55 triliun. Untuk perlindungan masyarakat, realisasinya Rp 22,74 triliun dan Rp 5 triliun untuk penguatan ekonomi.
”Ada arahan Presiden terkait dengan program bantuan subsidi upah yang akan terus dimatangkan bantuan subsidi upah untuk 8,8 juta tenaga kerja dengan gaji yang kurang dari Rp 3 juta ini sedang dimatangkan kemungkinan akan dalam waktu dekat akan diumumkan,” ucap Airlangga.
Meski kondisi membaik, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan tetap berhati-hati dan terus mengamati perkembangan varian baru Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus. ”Pemerintah tetap berhati-hati karena pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang tinggi selalu terjadi dengan adanya varian baru sehingga kami selalu memonitor varian baru yang ada," ujar Menkes.
Menurut Budi, pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang ada di Eropa dan China disebabkan oleh varian baru Omicron BA.2. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sudah menjadi varian yang dominan di Indonesia. ”Kami beruntung dengan kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi sehingga varian baru ini tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia," tambahnya.
Berdasarkan kondisi ini, pemerintah merasa yakin bahwa masyarakat bisa lebih bebas beraktivitas. Presiden Jokowi juga telah mengumumkan bahwa setelah dua tahun, masyarakat Indonesia bisa lebih leluasa menjalankan ibadah Ramadhan dan bisa mudik.
”Jangan lupa bahwa yang belum vaksin atau vaksin baru sekali tetap harus tes PCR, yang sudah vaksin dua kali masih perlu tes antigen, dan yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes apa-apa,” tambahnya.
Terkait hal ini, Luhut menyampaikan, jajaran pemerintah daerah telah diminta agar terus mengakselerasi vaksin kedua dan vaksin penguat. Pemerintah akan terus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau gerai-gerai vaksinasi. Vaksinasi terutama akan menjangkau tempat publik seperti stasiun, bandara, terminal, pusat keramaian dan tempat-tempat pelaksanaan mudik bersama.