Kolaborasi Pusat dan Daerah Tangani Pandemi Covid-19
Situasi pandemi Covid-19, yang sudah dua tahun melanda, membutuhkan penanganan terpadu, terutama dari pemerintah pusat dan daerah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Situasi pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun melanda Indonesia membutuhkan penanganan terpadu, terutama dari pemerintah pusat dan daerah. Selain menjalankan kebijakan pemerintah pusat dalam mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19, pemerintah daerah juga memiliki terobosan langkah dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampak pandemi.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan beragam tingkat kepuasan publik di sembilan kota terhadap langkah pemerintah kotanya masing-masing dalam mengendalikan dan menangani pandemi Covid-19. Publik juga mengharapkan pemerintah daerah tetap menjaga kualitas pelayanan publik selama menangani pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal mengatakan, delapan strategi utama pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 menjadi endemi terus dijalankan secara berkolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Hal itu dikatakan Safrizal dalam diskusi perdana City Leaders Community yang diselenggarakan Kompas Collaboration Forum (KCF) bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) secara dalam jaringan (daring), Jumat (25/2/2022).
Delapan strategi utama pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19 itu, di antaranya, peningkatan pengawasan melalui rapat rutin mingguan, pelaksanaan pemeriksaan (tracing) dan penelusuran (testing), percepatan vaksinasi Covid-19, dan pengoptimalan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Penyesuaian aktivitas
Strategi lain, penyesuaian aktivitas masyarakat melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), penyiapan sistem pelayanan kesehatan, dan sosialisasi pencegahan penularan virus Covid-19.
Dalam diskusi perdana KCF-Apeksi yang diikuti secara daring, Jumat (25/2/2022), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran berharga bagi pemerintah dalam banyak hal, termasuk dalam merancang dan menyiapkan serta memastikan sistem pelayanan kesehatan.
Suharso mengatakan, selain mengandalkan pemerintah pusat, pemerintah daerah juga diharapkan serius dan benar-benar memperhatikan sistem pelayanan kesehatan daerah.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Sugiarto mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya menyangkut aspek kesehatan dan aspek ekonomi, tetapi juga berbagai aspek lain yang menjadi tanggung jawab dan tugas pemerintahan.
Dalam diskusi KCF-Apeksi, Jumat (25/2/2022), Bima Arya, yang juga Wali Kota Bogor, mengungkapkan, situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan juga berdampak terhadap kondisi mental masyarakat.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyebutkan, dirinya bersama Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara rutin turun dan menemui masyarakat untuk mendengar serta menyerap suara dan aspirasi masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Arya Wibawa seusai mengikuti diskusi perdana KCF-Apeksi secara daring dari Kantor Wali Kota Denpasar, Bali, Jumat (25/2/2022).
Senada dengan Arya Wibawa, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan, pengarahan dan informasi yang disampaikan pemerintah pusat melalui pemaparan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal serta Apeksi memperkuat langkah dan arah Pemkot Denpasar dalam upaya mengendalikan serta menangani pandemi Covid-19 dan dampaknya.
Ditemui seusai mengikuti diskusi secara daring KCF-Apeksi dari Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat (25/2/2022), Dewa Rai, yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, menyatakan, pengalaman baik dan informasi dari pemda lain juga menjadi pembelajaran bagi Pemkot Denpasar dalam penanganan pandemi Covid-19.