Komunitas Penulis Satupena Ganti Nama Menjadi Alinea
Perkumpulan penulis yang tergabung dalam Satupena bertransformasi menjadi Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perkumpulan penulis yang tergabung dalam Satupena bertransformasi menjadi Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea. Pergantian nama ini terjadi agar bisa menampung aspirasi dan ekspresi dunia kepenulisan yang semakin berkembang.
Keputusan mengganti nama Satupena menjadi Alinea terjadi dalam agenda Refleksi dari Satupena Menuju Alinea secara daring, Sabtu (22/1/2022). Acara ini dihadiri oleh lima anggota presidium, pengurus, serta puluhan anggota dari sejumlah kota di Indonesia.
”Ini ibarat metamorfosis. Para penulis yang tadinya berada dalam wadah lain dan kemudian menganggap wadah itu (Satupena) tidak lagi mampu menampung aspirasi dan ekspresi dunia kepenulisan yang terus berkembang, maka kami memutuskan membentuk Alinea,” kata Mardiyah Chamim dari dewan presidium dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Koordinator presidium, Alinea S Margana, menambahkan, sebuah wadah yang lebih besar perlu untuk menampung energi kreatif penulis. Pemilihan nama Alinea juga memiliki tujuan khusus.
”Sebagai orang kreatif, kami ingin selalu melahirkan alinea baru. Oleh sebab itulah kami memilih nama Alinea, tanda bahwa kami selalu ingin ide-ide yang segar,” katanya.
Refleksi penulis
Dipandu oleh Deasy Tirayoh, Alinea menggelar acara refleksi mengurai ingatan tentang bagaimana perjalanan sebuah organisasi penulis dibuat sejak mulanya, yakni sebagai wadah untuk menciptakan ekosistem yang sehat.
Presidium Alinea, yang terdiri dari Mardiyah Chamim, Putu Fajar Arcana, S Margana, Imelda Akmal, dan Geger Riyanto, memaparkan sejumlah program. Program-program itu antara lain tentang konsolidasi dan penyusunan rencana strategis lima tahun ke depan dalam upaya peningkatan kesejahteraan penulis, peningkatan kapasitas, penguatan profesi dan perlindungan hak atas karya, serta kemerdekaan menulis.
Refleksi juga diisi dengan orasi kebudayaan oleh penyair Warih Wisatsana, pembacaan puisi oleh Made Purnamasari, dan musikalisasi puisi oleh Reda Gaudiamo. Warih menyebutkan, pergantian Satupena menjadi Alinea ibarat peristiwa moksa, saat komunitas ini melepas konsep lama menuju bentukan baru, yaitu menjadi rumah penampung spirit penulis untuk menyuarakan makna hidup kepada semua orang secara luas tanpa sekat.
”Alinea tak sekadar rumah bersama bagi para penulis, tetapi bertanggung jawab membangun ekosistem dunia kepenulisan yang lebih sehat dan bermartabat. Bahkan lebih jauh lewat tulisan kita harus membangun masyarakat yang lebih baik,” kata Warih.