Presiden Ajak Duta Besar Tanam Mangrove di Kalimantan Utara
Sejumlah duta besar negara sahabat sengaja diundang untuk menanam mangrove bersama Presiden Joko Widodo agar negara lain melihat kesungguhan pemerintah RI merehabilitasi mangrove.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
TANA TIDUNG, KOMPAS — Hutan mangrove seluas 180.000 hektar di Kalimantan Utara akan direhabilitasi sampai 2024. Secara keseluruhan di Indonesia, hutan mangrove yang akan ditanami kembali mencapai lebih dari 600.000 hektar.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu seusai menanam mangrove bersama beberapa duta besar dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021).
Para duta besar yang ikut menanam mangrove itu adalah Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek dan Nyonya, Duta Besar Chile untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Duta Besar Brasil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Presiden didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
"Kita tanam kembali sehingga yang pertama ini akan menjaga dari gelombang air laut yang ada, intrusi air laut, kemudian juga menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove,” kata Presiden dalam keterangannya seusai penanaman.
Di Kalimantan Utara terdapat 180.000 hektar hutan mangrove yang akan direhabilitasi pemerintah. Secara keseluruhan di Indonesia, Presiden menargetkan sekitar 600.000 hektar hutan mangrove direhabilitasi sampai 2024.
”Target kita dalam tiga tahun ke depan, kita rehabilitasi sebanyak 600.000 hektar dari total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia (seluas) 3,6 juta hektar,” ujar Presiden.
Ekosistem mangrove Indonesia mencapai 34 persen dari hutan mangrove dunia. Badan Rehabilitasi Gambut dan Mangrove mencatat 637.000 hektar mangrove di Indonesia dalam kategori kritis.
Secara terpisah, Siti Nurbaya menjelaskan soal kehadiran para duta besar negara sahabat. ”Mereka diundang untuk menyaksikan bahwa (Pemerintah) Republik Indonesia bekerja keras di medan yang sangat berat dan mereka sangat menghargai upaya tersebut,” ujar Siti Nurbaya kepada Kompas melalui layanan pesan singkat.
Selain itu, lanjutnya, momentum ini dilakukan untuk menginternalisasi agenda pemulihan lingkungan bersama masyarakat serta menjawab tantangan perubahan iklim dunia. ”Isu mangrove bukan saja isu nasional, tteapi juga isu global,” ucap Siti Nurbaya.
Berganti moda
Penanaman mangrove ini dilakukan dalam kunjungan kerja sehari Presiden Joko Widodo di Kalimantan Utara. Presiden dengan rombongan terbatas bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Setelah penerbangan 2 jam 20 menit, rombongan di Pesawat Kepresidenan-1 mendarat di Pangkalan TNI AU Anang Busra, Kota Tarakan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menjelaskan, dari Tarakan, Presiden melanjutkan penerbangan menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU selama 25 menit. Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kapal cepat untuk menuju Kabupaten Tana Tidung selama 20 menit.
Tiba di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, prosesi adat tepung tawar menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
Ketua Adat Tidung Armansyah Ali bersama Ketua Adat Brusu Hendrik menyambut dengan melantunkan selawat. Ketua Adat juga memercikkan air dan memberikan ikat kepala khas daerahnya yang bernama sesingal tidung.
Dalam bahasa adat setempat, prosesi tepung tawar disebut dengan timug bensaluy. ”Timug itu air, bensaluy itu pendingin. Beras kuning ini satu keagungan kami di Kalimantan sebagai ucapan syukur kepada pendatang,” kata Armansyah Ali.
Di kawasan hutan mangrove, Presiden Jokowi juga disambut riuh masyarakat, penggiat lingkungan, dan kelompok tani yang telah berada di lokasi penanaman.