Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Polri akan terus mengawal akselerasi program vaksinasi Covid-19. Partisipasi dari masyarakat diharapkan untuk semakin mengakselerasi vaksinasi.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Polri akan terus mengawal akselerasi program vaksinasi untuk menciptakan kekebalan komunitas (herd immunity). Selain itu, Polri juga akan mengawal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat yang akan mulai diterapkan 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.
Hal tersebut disampaikan Listyo saat meninjau program vaksinasi pekerja media yang diadakan oleh Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Kamis (1/7/2021). Program vaksinasi itu dilakukan oleh Kompas Gramedia bekerja sama dengan Dewan Pers dan Polri. Bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 Polri yang jatuh Kamis, semua vaksinator yang bertugas didatangkan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Targetnya, vaksinasi dilakukan untuk 10.000 pekerja media. Selain pekerja media, Kompas juga menyasar peserta vaksinasi dari masyarakat umum.
Seusai meninjau program vaksinasi tersebut, Listyo menyampaikan, Polri terus mendukung upaya akselerasi atau percepatan program vaksinasi. Sesuai target dari Presiden Joko Widodo, vaksinasi pada Juli ini ditargetkan bisa mencapai 1 juta orang per hari. Kemudian, pada Agustus, vaksinasi ditargetkan bisa mencapai dua kali lipat, yaitu 2 juta orang per hari. Dengan semakin banyaknya lembaga atau komunitas yang menyelenggarakan vaksinasi, diharapkan akan mempercepat pencapaian target tersebut sehingga target kekebalan komunitas dapat segera tercapai.
Apalagi, khusus wilayah DKI Jakarta saat ini masuk dalam wilayah level 4 di mana harus ada langkah khusus dalam hal penerapan PPKM. Selain itu, diperlukan langkah khusus dalam pengelolaan dan penguatan PPKM darurat. Salah satunya dengan menggenjot program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas kesehatan, dibantu TNI-Polri.
”Ini akan lebih cepat kalau ada partisipasi dari mitra-mitra di masyarakat. Seperti hari ini, Kompas mempersiapkan tempat untuk kegiatan vaksinasi, vaksinatornya bisa diundang dari tempat lain sehingga akselerasi bisa betul-betul maksimal,” kata Listyo.
Listyo juga menyebut bahwa program vaksinasi di Kompas Gramedia menjadi spesial karena menjadi kado bagi Polri pada HUT ke-75. Perayaan Hari Bhayangkara kali ini dilakukan dalam suasana hening karena situasi penularan Covid-19 yang kian tak terkendali. Polri mengapresiasi kolaborasi program vaksinasi dengan Kompas dan Dewan Pers serta berharap program itu dapat berkontribusi positif dalam membentuk kekebalan komunitas.
Sebelumnya, dalam wawancara khusus bersama harian Kompas, Listyo mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, komitmen Polri adalah ikut andil memecahkan masalah. Polri ingin melakukan percepatan penanggulangan Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.
Oleh karena itu, tema HUT Polri adalah ”Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat Sehat Menuju Indonesia Maju”. Sejak pandemi, kegiatan kepolisian difokuskan untuk terlibat langsung dalam penanggulangan Covid-19. Mulai dari mengedukasi masyarakat, menyosialisasikan, hingga menegakkan aturan terkait menjaga jarak, memakai masker, menggunakan disinfektan, dan mengurangi mobilitas (Kompas, 1 Juli 2021).
Kolaborasi
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Polri yang menyediakan vaksinator dari kedokteran kepolisian. Dia berharap kolaborasi TNI-Polri, pers, dan masyarakat umum dapat mempercepat program vaksinasi. Dengan demikian, keinginan Presiden Joko Widodo untuk mencapai target 1 juta hingga 2 juta vaksin per hari bisa segera tercapai.
Setelah program vaksinasi tercapai, dia juga berharap bangsa Indonesia dapat menjadi pemenang dalam melawan pandemi Covid-19.
”Ini adalah kerja sama dari pers, kepolisian, Dinas Kesehatan DKI, dan Kompas yang menjadi fasilitator untuk menyelesaikan program 10.000 vaksin untuk pekerja media. Ini bukan hanya untuk pekerja media, melainkan juga warga sekitar yang memenuhi persyaratan,” kata Budiman.
Dari target 10.000 vaksin, hingga Kamis siang sudah tercapai 3.080 orang yang divaksin. Vaksinasi akan dilanjutkan hingga mencapai target 10.000 vaksin. Sebelumnya, program vaksinasi itu juga sudah berjalan sejak Senin, 28 Juni 2021, bertepatan dengan HUT ke-56 harian Kompas. Program vaksinasi massal dipilih sebagai sumbangsih KG untuk mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui pemenuhan percepatan vaksinasi.
”Ini memang spesial karena bertepatan dengan Hari Bhayangkara. Program ini menjadi kado ulang tahun masyarakat media untuk kepolisian karena semua vaksinatornya dari kepolisian,” kata Budiman.
Masyarakat umum
Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga dan Internasional Dewan Pers Agung Dharmajaya menyampaikan, Dewan Pers mengapresiasi kegiatan vaksinasi tersebut. Menurut dia, program vaksinasi tidak hanya eksklusif untuk media, tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Polri yang mendukung program vaksinasi tersebut dengan menghadirkan tenaga vaksinator.
”Mudah-mudahan pada bulan Agustus target 2 juta tercapai dan program vaksinasi ini ikut tercatat sebagai kontribusi dari teman-teman media,” ujar Agung.
Salah satu peserta vaksinasi, Karsiem (43), berasal dari Kampung Pluis, Grogol Utara, Kebayoran Lama. Lokasi perkampungan itu berada di sekitar lingkungan Kantor Kompas Gramedia. Dia merasa terbantu dengan adanya program vaksinasi dari Kompas. Sebagai ibu rumah tangga, dia juga merasa waswas dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini. Dia merasa perlu membentengi diri dengan mengikuti program vaksinasi dari pemerintah.
Ketika ditawari oleh ketua RT setempat, dia langsung mengiyakan dan datang ke lokasi vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta untuk memeriksa kesehatan. Dia kemudian dinyatakan sehat dan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin pertama.
”Keluarga saya sudah banyak yang vaksin, tetapi saya belum. Takut juga kalau tertular karena sekarang kondisinya seperti ini. Alhamdulillah bisa dibantu dengan Kompas,” tutur Karsiem.