logo Kompas.id
HumanioraGelandangan Belum Optimal...
Iklan

Gelandangan Belum Optimal Tertangani

Pencegahan gelandangan agar tidak kembali hidup di jalanan, tak bisa dilakukan dengan satu langkah seragam. Pemetaan atas problematika gelandangan perlu dilakukan lebih detail.

Oleh
NIKSON SINAGA/ERIKA KURNIA/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yH1dRU7X8u8awMZH-PRw0KXhg7I=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F8f5d1d08-fb46-46b8-ad01-6e03de6923c4_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Gelandangan menghuni kolong jalan layang di simpang susun Cawang, Jakarta Timur, Minggu (31/1/2021). Minimnya keterampilan, terbatasnya modal, dan ketiadaan akses kerja membuat gelandangan hidup di jalanan. Di masa pandemi Covid-19 ini, gelandangan menjadi kelompok rentan tertular dan menularkan virus korona baru.

JAKARTA, KOMPAS – Kurang optimalnya negara mengurus sebagian warganya turut melanggengkan keberadaan gelandangan. Warga yang tak memiliki hunian dan tidak punya pekerjaan tetap ini masih terlihat mengais hidup di tengah-tengah padatnya kota besar di Indonesia.

Kementerian Sosial mencatat, pada 2019 ada 15.995 orang gelandangan di Indonesia. Ketiadaan kartu tanda penduduk (KTP) bagi sebagian besar gelandangan membuat mereka juga kehilangan akses sebagai warga negara. Mereka kesulitan mendapatkan bantuan sosial, akses pekerjaan formal, perumahan, hingga fasilitas kesehatan gratis.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000