Keringat dan Pembersih di Pusat Kebugaran Membentuk Senyawa Kimia Baru
Peneliti menunjukkan, emisi keringat dan pembersih berklorin membentuk N-chloraldimines. Belum diteliti dampak kesehatan dari senyawa yang bisa berada dalam ruangan pusat kebugaran ini.
Oleh
Ichwan Susanto
·3 menit baca
Penelitian terbaru yang dilakukan University of Colorado Boulder menunjukkan, keringat ataupun napas saat kita terengah-engah berolahraga mengeluarkan banyak bahan kimia dari tubuh. Jumlah bahan kimia dari tubuh itu bisa mencapai lima orang yang tidak banyak bergerak.
Di sisi lain, pada pusat-pusat kebugaran, pengelolanya menggunakan pembersih mengandung pemutih untuk membersihkan keringat yang biasa menempel pada alat-alat olahraga. Meski hal itu bisa membunuh bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang menempel, perpaduan senyawa kimia pemutih dan senyawa kimia dari tubuh berupa asam amino dari keringat atau aseton dari napas bisa membentuk bahan kimia baru.
Senyawa yang terbentuk ini ada yang teruapkan di udara dan bisa berada dalam ruangan pusat kebugaran yang tertutup selama beberapa waktu lalu. Penelitian terbaru tersebut belum sampai pada tahap menganalisis dampak senyawa kimia baru tersebut pada kesehatan para pengguna atau petugas yang berada dalam pusat kebugaran.
”Manusia adalah sumber besar emisi dalam ruangan,” kata Zachary Finewax, ilmuwan penelitian CIRES dan penulis utama studi baru yang diterbitkan dalam edisi terbaru Indoor Air, seperti disebutkan dalam situs kampus University of Colorado Boulder, 4 Januari 2021.
”Dan, bahan kimia di udara dalam ruangan, baik dari tubuh kita maupun produk pembersih, tidak hilang begitu saja. Mereka tetap ada dan berjalan di sekitar ruang seperti pusat kebugaran, bereaksi dengan bahan kimia lain,” imbuhnya.
Pada tahun 2018, tim CU Boulder melengkapi ruang angkat beban di Dal Ward Athletic Center—fasilitas kampus untuk atlet mahasiswa, mulai dari atlet angkat besi hingga pemandu sorak—dengan serangkaian peralatan pengambilan sampel udara. Instrumen mengumpulkan data dari ruang angkat beban dan pasokan udara, mengukur jumlah bahan kimia yang terbawa udara secara langsung (real time) sebelum, selama, dan setelah latihan para atlet yang menggunakan ruangan tersebut. Tim menemukan bahwa tubuh para atlet menghasilkan emisi 3-5 kali lipat saat berolahraga dibandingkan saat mereka beristirahat.
”Dengan menggunakan peralatan canggih kami, ini adalah pertama kalinya analisis udara dalam ruangan dilakukan di pusat kebugaran dengan kecanggihan tingkat tinggi ini. Kami dapat menangkap emisi secara real time untuk melihat dengan tepat berapa banyak bahan kimia yang dikeluarkan para atlet dan seberapa cepat,” kata Demetrios Pagonis, peneliti postdoctoral di CIRES dan rekan penulis hasil riset tersebut.
Banyak fasilitas gym atau pusat kebugaran sering menggunakan produk berbahan dasar pemutih klorin untuk membersihkan peralatan yang berkeringat. Dan, sementara produk pembersih ini bekerja untuk membunuh bakteri di permukaan, pembersih juga bergabung dengan emisi dari keringat dengan membentuk campuran bahan kimia baru.
Tim itu adalah yang pertama mengamati kelompok kimia yang disebut N-chloraldimines—senyawa yang terbentuk dari reaksi pemutih dengan asam amino—di udara ruangan pusat kebugaran. Itu berarti klorin dari pembersih pemutih yang disemprotkan ke peralatan bereaksi dengan asam amino yang dilepaskan dari tubuh yang berkeringat.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak spesifik yang mungkin ditimbulkannya pada kualitas udara dalam ruangan, produk reaksi kimia yang mirip dari amonia dengan pemutih dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. ”Karena orang menghabiskan sekitar 90 persen waktu di dalam ruangan, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana bahan kimia berperilaku di ruang yang kita tempati,” kata Joost de Gouw, Rekan CIRES, profesor kimia di CU Boulder dan penulis terkait di makalah tersebut.
Bagi kita yang hobi menghabiskan waktu berolahraga di pusat-pusat kebugaran, hasil riset terbaru ini mungkin bisa menjadi perhatian kita. Pun bagi para pengelola pusat kebugaran untuk memitigasi dampaknya bagi kesehatan tubuh. Alih-alih ingin lebih sehat, jangan sampai malah menimbulkan hal yang tidak baik bagi tubuh.