Daerah Sambut Warganya
Pemerintah menjamin kesehatan warga yang diobservasi. Perwakilan WHO untuk Indonesia pun mengapresiasi kesuksesan evakuasi dari Wuhan dan observasi di Natuna.
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan warga negara Indonesia, yang dievakuasi dari Wuhan dan diobservasi di Natuna, dalam kondisi sehat. Tidak seorang WNI pun yang diobservasi terinfeksi virus korona tipe baru.
”Kami lengkapi dengan sertifikat kesehatan, mulai dari hasil pemeriksaan hingga pemantauan selama observasi,” ujar Terawan, Sabtu (15/2/2020), di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menteri Kesehatan ikut terbang ke Halim dalam satu dari tiga pesawat TNI Angkatan Udara, Sabtu.
Total WNI yang diobservasi di Natuna sebanyak 285 orang. Rinciannya, 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, 5 orang tim aju (advance) dari KBRI Beijing, dan 42 orang tim penjemput.
Dari 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, 80 laki-laki dan 158 perempuan. Adapun usia termuda lima tahun dan tertua 64 tahun.
Terawan mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. ”Mereka sekarang (saat tiba di daerah masing-masing) menjadi duta-duta kesehatan. Mereka nanti terdepan berbicara ke masyarakat bahwa mereka itu sehat,” ucap Terawan.
Terawan menambahkan, semua WNI yang diobservasi di Natuna telah melewati berbagai tahap pemeriksaan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ditemui di Natuna, perwakilan WHO untuk Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan, menegaskan, penanganan Pemerintah Indonesia sudah melalui proses yang tepat sesuai dengan rekomendasi protokoler WHO. ”Kita jamin dan pastikan mereka sehat,” kata Paranietharan.
”Selamat untuk Pemerintah Indonesia karena telah membuat keputusan cerdas dengan mengevakuasi warga dari Wuhan dan menjaga mereka tetap sehat selama 14 hari tanpa keluhan penyakit,” ujar Paranietharan.
Dalam rilis yang diterima Kompas, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman mengungkapkan, ”Terima kasih sebanyak-banyaknya dan hormat sehormat-hormatnya untuk semua warga Natuna yang menjadi tuan rumah saudara sebangsa kita menjalani transit observasi dari Provinsi Hubei, China, hingga hari kepulangan Sabtu.”
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, tiket penerbangan dari Jakarta ke daerah asal telah disediakan. Mereka juga dijemput oleh pemerintah daerah.
Sabtu dan Minggu ini, mereka dikembalikan ke daerah masing-masing.
Sejumlah warga yang diobservasi juga dijemput langsung keluarganya di Halim karena berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan pantauan pada Sabtu sore, perjumpaan mereka sangat emosional. Mereka saling melepas rindu dan berpelukan hingga luar area terminal penumpang Bandara Halim.
Ada banyak keluarga yang tak sabar ingin bertemu anak-anaknya. ”Dari tadi malam ada kabar anak-anak akan dipulangkan,” kata Aprilia (56).
Aprilia pun berterima kasih kepada pemerintah karena telah memfasilitasi pemulangan WNI dari Wuhan, termasuk anaknya, Yusuf Azhar (21). Dia yakin anaknya pulang dalam keadaan sehat karena telah melewati berbagai tahap pemeriksaan. ”Kalau ada yang khawatir, itu berlebihan,” ujarnya.
Ucapan syukur juga disampaikan Nurlaela (40), orangtua dari Musela Carentia (19). Sebelum dievakuasi, Musela telah tujuh bulan belajar di Universitas Teknologi Wuhan. ”Sebelum mereka dipulangkan, saya cemas sekali. Alhamdulillah, pemerintah membantu memfasilitasi sampai akhirnya
hari ini bisa bertemu,” kata perempuan asal Cikarang Selatan itu.
Tidak perlu khawatir
Presiden Joko Widodo, Jumat, telah meminta warga dan masyarakat di daerah tidak perlu khawatir dengan kondisi WNI yang pulang dari Wuhan. ”Jadi, kalau sekarang mereka kembali ke masyarakat, ya, itu dipastikan bahwa prosedur sudah dilalui dan kembali,” tuturnya.
Pemerintah daerah pun mengaku tidak lagi mengecek kesehatan warganya. Dinas Kesehatan DKI Jakarta, misalnya, memastikan tidak lagi mengecek kesehatan warganya.
”Sudah dicek Kementerian Kesehatan. Jadi tidak usah khawatir,” kata Dwi Oktavia TLH, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani juga menyatakan tidak akan melakukan pemeriksaan lanjutan. ”Saudara-saudara kita sudah menjalani (observasi) sesuai prosedur, pastinya kesehatan lebih dijamin. Mereka sudah dinyatakan negatif,” ujarnya.
Sembilan warga Jawa Barat, Sabtu, difasilitasi Pemerintah Provinsi Jabar untuk pulang ke rumah masing-masing. ”Kami siapkan mobil penjemputan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor bahkan menjemput langsung 14 warga Kaltim di Halim. Menurut rencana, Minggu ini, 14 warga Kaltim diterbangkan ke Balikpapan dan Samarinda.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan, tidak ada penanganan khusus terhadap 14 warga yang dipulangkan dari masa observasi di Natuna. ”Karena semua sudah dinyatakan sehat, kami perlakukan semuanya sama seperti warga lain yang sehat. Oleh sebab itu, warga di Kaltim tidak perlu takut,” kata Andi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengapresiasi pemerintah, TNI, BNPB, dan semua pihak yang sudah bekerja dengan baik. ”Beri ruang agar mereka kembali hidup normal. Jangan ada stigma atau pikiran apa pun karena mereka sudah sehat,” kata Melki.
Adapun anggota DPR Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Kurniasih Mufidah, menyampaikan, pemerintah perlu memperbaiki komunikasi. ”Informasi, komunikasi, dan sosialisasi itu penting. Contoh dari komunikasi tidak baik adalah protes dan kesalahpahaman di Natuna ketika awal masa observasi,” katanya. (NDU/HLN/VAN/RTG/CIP/INA/TAN)